RAJAWARTA : Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Tahun 2019 di Kantor PT Bank Pembangunan Daerah Jatim Tbk Jalan Basuki Rachmad Surabaya, Khofifah Indar Parawansa (KIP) meminta Bank Jatim menjadi lokomotif penurunan kemiskinan di Jatim.
Sebab, seperti yang dikampanyekan KIP sebelumnya bahwa penurunan kemiskinan di Jatim menjadi skala prioritas baginya. KIP berharap, Bank Jatim membuka akses modal kepada masyarakat pedesaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR), sebab berdasarkan catatan yang dipegang KIP pedesaan menyumbang angka kemiskinan 15,2 persen dan kemiskinan di wilayah perkotaan sebesar 6.7 persen.
Kenapa mendorong Bank Jatim untuk andil menurunkan kemiskinan di Jatim? Karena menurut KIP, untuk penurunan kemiskinan di Jatim tidak bisa mengandalkan peran pemprov dengan keterbatasan APBD Jatim. “Kemampuan kita melalui APBD Jatim hanya sekitar 1.58 persen atas rasio APBD terhadap PDRB,” jelas KIP (29/6)
“Kami mohon kepada seluruh jajaran komisaris dan direksi Bank Jatim yang ada dapat berseiring dengan harapan pemprov untuk menurunkan secara signifikan kemiskinan terutama di wilayah pedesaan,” terangnya.