UMUM  

Bayi Suku Asli Papua Yang Baru Berusia 5 Bulan Tersebut Terjebak Selama Kurang Lebih 6 Jam Di Kampung Taruna, Sentani, Jayapura

WowKeren – Musim hujan mengakibatkan sejumlah wilayah di Indonesia terkena banjir bandang. Setelah sempat melanda Madiun beberapa waktu lalu, kini banjir bandang juga menerjang Kabupaten Jayapura, Papua.

Banjir bandang dan tanah longsor terjadi sejak Sabtu (16/3) kemarin. Korban tewas akibat bencana alam tersebut hingga kini tercatat mencapai 73 orang.

Para anggota TNI pun diterjunkan untuk melakukan evakuasi korban banjir bandang tersebut. Aksi para anggota TNI pun menuai banyak pujian.

Salah satunya adalah aksi penyelamatan seorang bayi yang terjebak banjir di kolong rumah. Bayi suku asli Papua yang baru berusia 5 bulan tersebut terjebak selama kurang lebih 6 jam di Kampung Taruna, Sentani, Jayapura.

Bayi tersebut baru ditemukan pada Minggu (17/3) pukul 08.00 WIT. Kala itu, tim penyisir dari Yonif 751 yang terdiri dari 5 orang menemukan sang bayi dalam posisi terjepit kayu runtuhan rumah. “Saat melaksanakan penyisiran, seorang prajurit TNI atas nama Prada Syahril menemukan bayi (umur 5 bulan) di kolong rumah masyarakat dengan posisi terjepit kayu runtuhan rumah,” tutur Kapendam Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi, Minggu.

Prada Syahril dan rekan-rekannya pun langsung melakukan aksi penyelamatan dengan memotong kayu yang menjepit sang bayi. Mereka butuh dua gergaji untuk melaksanakan aksinya.

“Bayi itu dikeluarkan dari jepitan kayu dalam keadaan selamat,” terang Aidi. “Prada Syahril menggendong bayi tersebut selanjutnya dilarikan ke Puskesmas terdekat dengan sepeda motor. Namun di tengah jalan berpapasan dengan ambulans sehingga bayi berhasil dievakuasi ke Puskesmas Sentani.”

Beruntung, ayah sang bayi dapat datang ke rumah sakit dan menjemputnya. “Di rumah sakit diberi perawatan dan bayi ini kondisinya membaik dan sudah dijemput oleh pihak keluarga pada Minggu pagi,” jelas Aidi.

Di sisi lain, Kepala Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho, sudah menggelar konferensi pers terkait bencana alam tersebut pada Minggu sore. Menurut Sutopo, jumlah pengungsi banjir bandang di Sentani mencapai 4.150 orang.