RADJAWARTA : Meski Cukup jauh waktu pelaksanaan Pilwali Surabaya, namun beberapa nama, baik politisi maupun tokoh masyarakat namanya mulai bermunculan. Beberapa politisi yang namanya mulai mengemuka adalah Wisnu Sakti Buana, Fandi Utomo, Adis Kadir, dll.
Yang cukup menjadi perhatian warga Surabaya adalah salah satu tokoh masyarakat (tomas) adalah nama ketua KONI Surabaya Hoslih Abdullah. Namanya mulai mengemuka di Bursa Pilwali Surabaya karena banyaknya keinginan warga Madura di Surabaya yang menginginkan tokoh Madura memimpin Kota Surabaya.
Munculnya nama Cak Dulla di Bursa Pilwali Surabaya ini direspon oleh politisi Partai Gerindra Dermawan alias Aden. Menurut Aden, munculnya nama Cak Dulla di bursa Pilwali bisa menjadi kuda hitam. “Cak Dulla bisa menjadi kuda hitam,” ucap Aden.
Namun, Aden menyarankan, jika warga Surabaya yang menginginkan Cak Dulla running Pilwali Kota Surabaya, Aden menyarankan agar Cak Dulla maju melalui jalur Independen. “Popularitas masih perlu dipoles lagi, tapi kalau di dunia olahraga nama beliau cukup dikenal,” tukasnya.
Kenapa harus Independen? Aden yang saat ini masih wakil rakyat di Jalan Yos Sudarso Surabaya mengungkapkan, bahwa dalam setiap kontestasi setiap partai menginginkan mencalonkan kadernya masing-masing. Sedangkan Cak Dulla selama ini belum berpartai. “Kalau lewat parpol membutuhkan tenaga ekstra. Tapi kalau lewat jalur independen saya yakin Cak Dulla bisa jadi Kuda hitam,” pungkasnya. (ree/as)