RADJAWARTA : Di tengah rasa khawatir rakyat Indonesia akan kehilangan kebebasan berpendapat, Dr Mahathir Mohamad, malah menjamin kebebasan berpendapat dengan memberikan kebebasan mengkritik pemimpinnya.
Menurut Mahathir, di Negara yang menjunjung tinggi demokrasi rakyat harus diberikan kebebasan untuk mengkritik pemimpinnya.
“Rakyat bebas untuk mengkritik pemimpin jika perlu. Kebebasan bersuara adalah penting di dalam sebuah demokrasi,” ucapnya.
Tapi lanjutnya, ada batasan dalam menyampaikan pendapatnya. Misalnya, melakukan penghinaan terhadap raja-raja yang memerintah. Meski begitu, pemimpin boleh dikritik.
“Kecuali Ugutan, fitnah, atau penghinaan terhadap raja-raja yang memerintah. Mana-mana pemimpin boleh dikritik tanpa mengakibatkan terjejasnya hak rakyat untuk bersuara,” tukasnya.
Mahathir mengku kesal jika ada pemimpin yang menangkapi pegiat media sosial. “Saya merasa Kesal dengan tindakan menangkap penggiat media sosial tersebut,” tuturnya.