SURABAYA-Hasil pertandingan antara Timnas Indonesia melawan Timnas Bahrain yang berakhir imbang karena kontroversi wasit dalam memberikan tambahan waktu diluar menit perpanjangan yang diberikan membuat netizen Indonesia menyerbu akun media sosial resmi FIFA.
Dalam pantauan media ini, serbuan netizen Indonesia yang menyuarakan ketidakprofesionalan wasit terjadi di beberapa postingan FIFA, netizen Indonesia menyerukan sangsi keras terhadap wasit yang memimpin pertandingan Timnas Indonesia melawan timnas Bahrain, hingga menyerukan keadilan dan reformasi ditubuh konfederasi sepak bola asia ( Asian Football Confederation).
Terlihat akun Wakil Ketua DPRD Surabaya Arif Fathoni Official juga tidak ketinggalan berkomentar di akun resmi FIFA dengan tulisan satire AFC ( Arabian Fans Club), FIFA Don’t take away Indonesia’s Victory, sampai berita ini ditulis komentar tersebut sudah dilike ribuan akun Instagram warga yang lain dengan berbagai balasan komentar dari netizen, hingga kalimat plesetan AFC yang lain.
Arif Fathoni ketika dikonfirmasi mengenai komentar tersebut membenarkan hal tersebut, sebagai anak bangsa dirinya juga kecewa dan sedih kemenangan Timnas Indonesia atas Bahrain yang sudah didepan mata sirna karena ketidakprofesionalan wasit yang memimpin jalannya pertandingan.
“Dari segi peringkat FIFA, kita jauh dibawah Bahrain, namun semangat pemain Garuda luar biasa tinggi hingga kita bisa unggul 1-2 hingga menit 90+8, namun sayang jam tangan wasit tidak berfungsi saat menit tambahan diatas itu, sehingga hasil seri jadi fakta pertandingan, ” ujarnya.
Masih menurut Toni, sebelum melawan Timnas Bahrain, ketika melawan Timnas Qatar, Timnas Indonesia juga mendapatkan ketidakadilan atas kinerja wasit.
”Luka bangsa Indonesia belum sembuh, kita mendengar wasit yang akan memimpin Timnas Indonesia melawan Cina dari Uni Emirat Arab, makanya kita perlu memberikan pesan ke FIFA melalui akun media sosial resmi mereka bahwa bangsa Indonesia berharap wasit menerapkan prinsip Fair play dalam sepak bola, karena sportivitas itu nafas utama dalam sepak bola, bahkan bila perlu Presiden FIFA harus melakukan investigasi atas pertandingan-pertandingan sebelumnya, sangsi keras terhadap wasit yang tidak professional dalam memimpin, ” paparnya.
Hasil seri melawan Bahrain, papar Toni, jadikan sebagai sebuah modal semangat yang kokoh dalam melawan Timnas Cina, sehingga harapan ratusan juta bangsa Indonesia melihat Timnas bermain di piala dunia segera bisa terwujud.
“Doa ratusan juta warga Indonesia yang merasa di dzolimi oleh wasit, Insya Allah mustajabah, sehingga bisa menjadi spirit pemain Timnas dalam menyongsong pertandingan selanjutnya, Alhamdulillah kelas Timnas naik signifikan, karena melawan Bahrain kemenangan didepan mata karena kerja keras para pemain, sementara hasil seri Bahrain harus didapat dengan bantuan wasit yang jam tangannya pura pura rusak saat babak perpanjangan waktu, ” pungkasnya.