RAJAWARTA ; Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali menerima penghargaan atas kinerjanya dalam mendukung transformasi digital untuk meningkatkan pelayanan publik. Kali ini, Pemkot Surabaya meraih penghargaan Gadjah Mada Digital Transformation Governance Index (GM-DTGI) sebagai Pemerintah Daerah Kota atau Kabupaten Tingkat II Terbaik di Jawa Timur dan Pemerintah Daerah Terbaik ke-3 pada Kategori Kota.
Penghargaan tersebut diberikan Universitas Gadjah Mada (UGM) kepada Pelaksana tugas (Plt) Kepala Bidang Layanan Pemerintah Berbasis Elektronik (E-Gov), Yusuf Efendy dalam acara Seminar Nasional Perilisan GM-DTGI yang digelar di Auditorium Magister Manajemen Sukadji Ranuwihardjo, Yogyakarta pada Jumat (11/10/2024).
Gadjah Mada Digital Transformation Governance Index (GM-DTGI) adalah sebuah inisiatif yang dikembangkan oleh UGM untuk mengukur kinerja tata kelola transformasi digital di pemerintah daerah, baik di tingkat kota maupun kabupaten. GM-DTGI berfokus pada aspek-aspek seperti inovasi layanan publik berbasis teknologi, tata kelola data, dan integrasi sistem informasi dalam pemerintahan.
Pelaksana tugas (Plt) Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominko) Pemkot Surabaya M Fikser mengatakan, diterimanya penghargaan tersebut menjadi apresiasi sekaligus motivasi bagi tim E-Gov Pemkot Surabaya atas upayanya mengembangkan layanan publik berbasis digital.
“Ini adalah apresiasi untuk Pemkot Surabaya. Penghargaan ini juga tidak terlepas dari beberapa langkah penting dan berdampak yang telah dilakukan terkait digitalisasi pelayanan publik,” ungkap Fikser.
Lebih lanjut Fikser menjelaskan, langkah-langkah tersebut antara lain pelayanan publik digital, yakni pengembangan berbagai aplikasi layanan publik, seperti sistem pengaduan online dan portal informasi masyarakat, untuk mempermudah akses layanan.
Langkah selanjutnya adalah mengimplementasikan konsep Smart City dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi layanan kota, termasuk sistem transportasi dan pengelolaan sampah.
“Kita juga menyediakan data terbuka untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, serta mendorong partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan,” terang Fikser.
Setelahnya, kata Fikser, Diskominfo Surabaya juga memperkuat infrastruktur digital seperti jaringan internet cepat, untuk mendukung layanan berbasis teknologi.
“Penguatan infrakstruktur digital dilakukan untuk mendukung penerapan sistem pemerintahan elektronik dan meningkatkan efisiensi administrasi, serta mempermudah komunikasi antara pemerintah dan masyarakat,” kata Fikser.
Menurut Fikser, keberhasilan langkah-langkah yang telah dilakukan juga tak terlepas dari kerja sama dengan perusahaan teknologi dalam hal ini pihak swasta untuk mengembangkan solusi inovatif yang mendukung layanan publik.
“Upaya-upaya yang dilakukan menunjukkan komitmen Surabaya dalam bertransformasi menjadi kota yang lebih modern dan responsif terhadap kebutuhan warganya,” imbuhnya.
Fikser menambahkan, adapun beberapa indikator yang menjadi fokus penilain yaitu infrastruktur teknologi, pengelolaan data, sistem dan layanan digital yang diterapkan, kapabilitas Sumber Daya Alam (SDM), kebijakan dan regulasi, serta inovasi dan kolaborasi.
“Harapannya dengan penghargaan yang telah dicapai ini, Diskominfo Surabaya lebih terpacu dalam berinovasi dan mengembangkan layanan publik berbasis digital untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat,” pungkasnya. (*)