RAJAWARTA : Meski Alat Kelengkapan Dewan (AKD) di DPRD Yos Sudarso belum terbentuk Namun Imam Syafii politisi Partai Nasdem yang terpilih kembali 2024-2029, tetap melayani pengaduan warga Surabaya.
Seperti yang terlihat pada Jumat (27/9) Cak Imam mengunjungi UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).
Kepada wartawan Cak Imam (panggilan akrabnya) mengaku, kedatangannya ke UPTD PPA untuk memastikan kondisi terbaru salah satu siswi yang mengalami beban mental berat karena diperkosa.
“Usai Salat Jumat, saya mendatangi UPTD PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) Pemkot Surabaya di Jalan Nginden Permata. Tujuannya untuk mengetahui progres perkembangan siswi salah satu SMPN yang diperkosa siswa salah satu SMA swasta di kota Pahlawan,” ujar Cak Imam.
Atas kedatangannya ke UPTD PPA ini, Cak Imam berharap, pihak terkait utamanya Pemerintah Kota Surabaya harus memberi perhatian serius kepada korban.
“Selain memonitor kasusnya, saya minta petugas PPA terus mendampingi dan men-support korban yang berusia 14 tahun. Korban masih trauma dan ketakutan karena pelaku diam-diam merekam kelakuan bejatnya itu dengan kamera handphone,” jelasnya.
Cak Imam mengaku prihatin atas peristiwa yang dialami Mawar (samaran). Sebab, selain merekam peristiwa pemerkosaan, pelaku juga mengancam korban akan memedsoskan videpnya jika menolak ajakan berikut.
“Pelaku mengancam menyebar video tersebut karena korban menolak bertemu lagi. Pelaku ingin mengulangi perbuatan terkutuknya,” tukas , bernada prihatin.
Cak Imam terlihat sangat serius memantau Kasus pemerkosaaan ini, sebab sebelum mendatangi UPTD PPA, Cak Imam juga mendatangi sekolah tempat korban.
Sehari sebelumnya, saya menemui Kasek SMPN tempat korban bersekolah. Dia didampingi wali kelas korban dan salah satu wakasek. Saya ingin memastikan apakah pelaku sudah mengirim video aksi perkosaannya atau cuma gertakan? Ternyata video sudah disebar,” jelasnya.
“Salah satu guru sudah dikirimi video tersebut melalui wa,” ungkap kasek. “Kami juga melacak di salah satu SMA swasta. Ternyata pelaku pernah dikeluarkan dari sekolah itu sebelum pindah ke sekolahnya saat ini. Masalahnya juga asusila,” terangnya.
“Semoga reserse Unit PPA Polrestabes Surabaya segera menangkap tersangka pelakunya. Korban sudah melaporkan kasus perkosaan ini ke polisi pada 26 Juli 2024,” pungkasnya. (*)