RAJAWARTA – Acara sedekah laut di Pantai Kenjeran Kota Surabaya diwarnai orasi tolak reklamasi. Acara yang diikuti kurang lebih 50 kapal digelar pada hari Jumat, (2/08/2024) pagi.
Beberapa nelayan nampak membawa banner bertuliskan tuntutan mereka. Bagi para nelayan dengan adanya reklamasi yang sudah direncanakan di pesisir timur Surabaya ini bakal menganggu ekonomi nelayan.
Alawi, Pengasuh Ponpes Ribath Daruttauhid atau tokoh masyarakat pesisir mengatakan dengan berita reklamasi, para nelayan merasa dirugikan. Reklamasi ini bisa mengancam mata pencaharian nelayan yang bergantung pada biota lait.
“Jadi sedekah laut ini agenda tahunan yang diadakan oleh warga. Nah kebetulan, sekarang ini kan lagi rame reklamasi kan, beritanya sudah dan sudah ada perwakilan nelayan yang diundang untuk audiensi,” tegasnya.
Lanjut Alawi mengatakan, para nelayan yang diundang oleh pihak pengembang untuk audiensi sepakat menolak reklamasi.
“Kenapa nelayan menolak? Karena yang sudah terjadi para nelayan ini tidak merasa disejahterakan dengan adanya reklamasi,” imbuhnya.
Alawi berharap kepada pemerintah agar bisa membatalkan reklamasi. Kalau memang tujuannya untuk memperindah kondisi pantai seharusnya para pejabat bisa turun langsung untuk melakukan edukasi kepada masyarakat agar bisa menjaga kebersihan lingkungan.
“Para pejabat mohon pikirkan kesehajahteraan rakyat kecil. Lihatlah kebawah dan lihatlah mereka yang mencari nafkah mempertaruhkan nyawanya hanya untuk mencari nafkah,” tutupnya.