RADJAWARTA : Setelah berjuang melawan rasa lapar dan haus di bulan ramadhan, maka umat Islam akan merayakan kemenangan di Hari Raya Idul Fitri. Sebelum Idul Fitri biasanya ada kebiasaan menukar uang receh untuk diberikan kepada sanak saudara dan handai tolan.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur memperkirakan ada peningkatan kebutuhan uang tunai sebagai dampak dari peningkatan transaksi di masyarakat dan libur lebaran.
Di Bulan Ramadhan tahun ini diperkirakan kebutuhan uang tunai di Jatim sebesar Rp 33,4 triliun. Untuk Kota Surabaya kebutuhannya diperkirakan sekitar Rp 17,1 trilyun, meningkat 14,77% dari tahun lalu.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Yudi Harimukti, menegaskan, masyarakat Jawa Timur tak perlu khawatir dengan kecukupan uang rupiah selama periode Ramadhan dan Idul Fitri 2019.
Oleh karena itu, Yudi menuturkanBank Indonesia siap melayani kebutuhan uang tunai dan sistem pembayaran masyarakat selama Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1430 H/Tahun 2019.
Di samping itu, untuk melayani dan memenuhi kebutuhan uang pecahan kecil, KPw BI Jatim telah melakukan langkah-langkah antisipatif melalui koordinasi dengan perbankan dan pihak terkait lainnya untuk melakukan layanan penukaran kepada masyarakat.
Layanan penukaran uang dapat dilakukan di outlet perbankan, di layanan bank di lapangan Makodam V Brawijaya Surabaya, dan layanan di 17 rest area pada 8 ruas jalan tol (Surabaya-Gempol, Surabaya-Gresik, Surabaya-Mojokerto, Mojokerto-Jombang, Gempol-Pasuruan, Ngawi-Kertosono, Pandaan-Malang, dan Pasuruan-Probolinggo).
“Kami telah bekerjasama dengan 68 perbankan untuk membuka layanan penukaran di lebih dari 341 outlet perbankan di wilayah Surabaya dan sekitarnya,” kata Yudi meyakinkan.
Layanan penukaran melalui perbankan serupa berlangsung pula di kabupaten/kota seluruh wilayah Jawa Timur yang memasang spanduk layanan penukaran.
Selain melalui outlet perbankan, Bank Indonesia bekerjasama dengan 12 bank di wilayah Surabaya membuka layanan penukaran uang bersama di Lapangan Makodam Brawijaya V Surabaya pada tanggal 21 sampai 23 Mei, dan 27 sampai 29 Mei dengan jumlah maksimal penukar setiap hari 1300 orang.
“Bank Indonesia juga telah bekerjasama dengan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dan perbankan untuk menyediakan Layanan Gerak Perbankan yang melakukan jasa penukaran di 17 rest area. Layanan ini tersedia mulai tanggal 28 Mei sampai 4 Juni 2019 setiap hari Selasa dan Kamis,” lanjut Yudi.
“Nilai maksimal yang dapat ditukarkan satu orang sebesar Rp 3,7 juta yang terdiri dari pecahan Rp 2.000,- hingga Rp 20.000,” jelas Yudi.
Yudi menambahkan, agar kenyamanan dan keamanan penukaran uang dapat terjaga, masyarakat dihimbau untuk menukar uang di tempat-tempat penukaran resmi, baik yang diselenggarakan oleh BI bersama dengan perbankan maupun pihak lain yang ditunjuk oleh BI.
“Hal tersebut untuk menghindari risiko uang palsu dan kemungkinan selisih,” tambah Yudi.
Tak lupa pula, Yudi mengingatkan masyarakat agar tidak melakukan penukaran uang secara berlebihan, dan selalu berhati-hati dalam melakukan transaksi dengan meneliti ciri-ciri keaslian uang dengan metode 3D (Dilihat – Diraba – Diterawang).
Bank Indonesia juga menghimbau masyarakat untuk menggunakan alat pembayaran non tunai dalam bertransaksi serta mendorong perbankan untuk memperluas penggunaan instrumen pembayaran non tunai dan ekosistem non tunai.
“Selain melayani penukaran uang tunai, layanan gerak di ruas jalan tol juga akan melayani penjualan dan top up uang elektronik mulai tanggal 25 Mei sampai 15 Juni 2019. Dengan alat pembayaran non tunai, transaksi dapat berjalan lebih mudah, efisien dan aman,” pungkas Yudi. (Gan/B5)