RAJAWARTA : Ketua Fatayat Surabaya murka setelah mendengar kabar program Pemkos yang menggunakan istilah pakaian umat Islam. Apalagi program tersebut, terlihat merendahkan umat Islam, utamanya Kaum muslimah.
Kabar ironis ini disampaikan Camelia Habiba Ketua Fatayat Surabaya sesaat setelah mendapat laporan dari anak buahnya. Menurut informasi yang diterimanya, Pemkos menggganti istilah Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) menjadi Keluarga Miskin (Gamis).
“Tahu nggak, kalau MBR berganti nama Gamis. Nama gamis ini merendahkan Islam. Karena gamis merupakan pakaian perempuan muslimah,” ungkap Camelia via telpon (26/11/2022).
Oleh karenanya, Camelia yang juga seorang legislator DPRD Yos Sudarso mengingatkan Pemkos agar tidak menggunakan simbol atau istilah agama.
Menurut Camelia, Kata Gamis yang merupakan pakaian Muslimah dijadikan istilah atau simbol kemiskinan. “Saya ingatkan Pemkos, jangan pakai istilah simbol-simbol agama,” ujarnya.
Pengistilahan kata gamis ini tutur Camelia, jika diteruskan akan memunculkan masalah di tengah masyarakat, utamanya bagi fatayat. “Dalam hal ini, Fatayat melayangkan protes keras ke Pemkos. Hentikan menggunakan istilah Islam yang merendahkan Islam,” tukasnya.
Dia menambahkan, istilah baru yang menggantikan nama MBR dengan diganti Gamis terjadi di Kelurahan Simokerto, Kecamatan Simokerto. “Di Kelurahan Simokerto sedang melakukan verifikasi keluarga Miskin disingkat Gamis. Gamis ini menggantikan istilah sebelumnya MBR,” tegasnya.
Warning keras pun dikirim Camelia ke Pemkos. “Saya minta nama itu (Gamis) diganti. Jika tidak fatayat akan turun jalan untuk melakukan protes,” pungkas Camelia bernada marah.