Muhammad Malik Ramadhan, bocah Surabaya berusia 2 tahun ini diketahui tengah terbaring sakit di Rumah Sakit Haji terdiagnosa virus Singapura. Meski pihak rumah sakit telah beri pelayanan kesehatan dengan baik, biaya berobat menghantui pihak keluarga yang tidak mampu ini.
Prihatin dengan kondisi yang menimpa Malik tersebut Ketua RT setempat lalu mengadukan kesulitan yang dialami orangtua Malik pada Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti.
Sebagai informasi, awalnya bocah berusia dua tahun ini belum memiliki NIK (Nomor Induk Kependudukan) dan akte kelahiran.
“Saya ucapkan terima kasih ke RS Haji yang telah beri pelayanan yang baik meski pasien belum memiliki NIK apalagi dari keluarga tidak mampu. Saya datang ke RS ini untuk menjenguk balita ini dan memastikan pasien sudah terjamin BPJS-nya, sebelumnya tidak punya NIK, akte kelahiran,” pungkas Reni, sapaan akrab legislator PKS tersebut.
Harapan bu Sari (26) pekerja laundry, orangtua tunggal dari Malik mendapat akhirnya terwujud berkat proses advokasi dan pendampingan yang dilakukan politisi PKS tersebut.
Di sisi lain, pihak kelurahan Keputih telah berkoordinasi dengan Dispendukcapil agar segera memvalidasi KK. Dalam waktu 2 hari NIK Malik sudah bisa jadi dan diproses kepesertaan BPJSnya.
“Lurah keputih gercep koordinasi dengan dispendukcapil setelah saya beri laporan warganya yang kesusahan, melayani warga memang sudah menjadi kewajiban kami,” jelas Reni
Terakhir, tokoh perempuan Surabaya ini mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberi perhatian dan bantuan agar Malik mendapatkan akses dan layanan maksimal dalam proses ia berobat.
“Terima kasih seluruh pihak yang telah memberi perhatian dan senantiasa peduli untuk terus saling memberi pertolongan, kondisi Malik kini makin membaik semoga bisa segera sembuh dan pulih lebih cepat,” tuntasnya.