RAJAWARTA : Aning Rahmawati, Politisi PKS Kota Surabaya tetap konsisten dalam memperjuangkan Keadilan dengan Asa Menuju Sejahtera. Untuk itu, beberapa pemikiran cerdas telah dilahirkan dan diperjuangkan untuk mlayani rakyat.
Salah satu buah pikir cerdas yang sedang diperjuangkan Aning Rahmawati, adalah Bagaimana Kota Surabaya benar-benar bisa terbebas dari banjir.
Ditemui media ini, Wakil Ketua Komisi C DPRD Yos Sudarso Kota Surabaya tidak menampik jika persoalan banjir masih menjadi buah bibir warga Kota yang saat ini ‘diamiri’ Eri Cahyadi.
Oleh karenanya, politisi orange itu bersama koleganya terus mengoatak-atik persoalan banjir di Kota Surabaya guna menuai solusi. “Persoalan Banjir terus menjadi perhatian kami,” cetus Aning Rahmawati (17/6/2022).
Setelah sekian lama berdiskusi, berdebat, dan meminta masukan ke bebagai pihak, akhirnya calon petahana 2024 itu memiliki racikan solusi untuk mengatasi persoalan banjir Kota Surabaya.
Setidaknya ada 4 point yang harus menjadi perhatian pemangku kebijakan di Pemkos. “4 point ini untuk menanganan banjir di pinggir kota, seperti Medokan Ayu dan sebagainya. Kalau penanganan banjir di Pusat Kota (jalan protokol), Saya lihat Pemkos sudah bisa mengatasinya,” ulas wanita komunikatif itu.
Point pertama ungkap Aning, Pemkos harus segera melakukan pembanahan di sungai-sungai (saluran air) yang menjadi penyebab banjir di Medokan Ayu. “Pemkos harus melakukan pembongkaran Jembatan Pandugo dan mengalirkan air ke Kebun Agung. Sebab yang terjadi sekarang semua air mengalir ke sungai Avur,” ulasnya.
Point berikutnya lanjut Aning, melakukan perbaikan atau memperbaruhi semua pompa air, utamanya di kawasan yang rentan banjir. “Up greading pompa Pandugo, UPN dan di sekitar rivera,” ujarnya, sambil tersenyum.
Setelah dua point itu dilakukan tutur Aning, Pemerintah Kota Surabaya, utamanya Dinas PU harus menambah pompa air. penambahan pompa di hilir agar aliran air lebih cepat,” tukasnya.
Point terakhir ungkapnya, Pemkos harus mengatasi dampak sosial ekonomi bagi warga yang selama ini hidupnya ‘berselimut’ banjir. “Solusi untuk sosio ekonomi dengan petani Tambak, karena ini menurut saya sangat krusial,” katanya.
Empat point itu tambah Aning, merupakan solusi jangka Pendek untuk mengatasi persoalan banjir di Kawasan Medokan Ayu. Dan, untuk jangka panjangnya, penanganan banjir di Kota Surabaya dibutuhkan peraturan untuk memperkuat komitmen Pemerintah.
Kenapa? Karena ada beberapa fakta yang tidak bisa ditepis siapapun. Contohnya, banjir Rob Surabaya Timur semakin menguatkan agar Perda penanggulangan banjir segera ada.
Apalagi tukas Aning SDMP (Surabaya Drainage Master Plan) yang ada saat ini masih perlu menyesuaikan dengan persoalan banjir kekinian.
“SDMP penanganan banjir banyak yang perlu revisi dan penyempurnaan, sehingga jadi regulasi penanggulangan banjir yang harus betul-berul bisa mensolusikan banjir,” ujarnya.
“Alhamdulillah Pemkos merespon positif apa yang telah diusulkan oleh PKS. Insya Allah semua on progres dikawal, dan Raperda penanggulangan banjir bisa segera selesai,” ucap Aning, bernada optimis.