RAJAWARTA : Persoalan UMKM yang melibatkan Kader PKK menarik perhatian Sukadar alias Cak Kadar selama menuaikan reses ketiga tahun 2022. Sebab, hingga hari ini Pemkos hanya bisa memberikan pelatihan tanpa memikirkan distribusinya.
“Sebenarnya selama reses banyak persoalan. Namun, yang menarik perhatian saya, UMKM yang melibatkan Kader PKK,” ujar Cak Kadar (25/5/2022), siang.
Sebenarnya ungkapnya, pelatihan UMKM yang melibatkan Kader PKK sudah cukup baik, sebab pelatihan-pelatihan itu sangat dibutuhkan oleh kader PKK.
Sayangnya ungkap cak Kadar, Pelatihan-pelatihan tersebut, tidak disertai dengan solusi. “Kami apresiasi kinerja Pemkos terkait dengan pelaksanaan pelatihan-pelatihan. Tapi belum ada solusi,” jelasnya.
Apa yang dimaksud dengan belum ada solusi? Tanya media ini. Politisi PDI Perjuangan Kota Surabaya itu menjelaskan, pelatihan yang dilakukan Pemkos selama ini tidak dibarengi dengan upaya menyalurkan hasil pelatihan. Mereka dibiarkan memasarkan sendiri produk yang dihasilkan dari pelatihan.
“Tapi belum ada solusi yang bisa memecahkan kebuntuan dari hasil pelatihan. Artinya, pasca dilatih hasil produknya dikemanakan,” ulasnya.
Keluhan ini ujar Cak Kadar, diperolehnya saat dirinya reses di RW 2 Kelurahan Pakis. “Pak Kadar, kue-kue buatan kami ini dijual kemana,” jelas Cak Kadar mengutip keluhan salah satu kader PKK di sela Reses.
Menurut Cak Kadar, seharusnya pelatihan-pelatihan yang dilakukan Pemkos terhadap kader PKK mulai dari hulu sampai hilir. “Seharusnya pelatihan itu didampingi sampai tingkat Pasar. Itu harapan Ibu-ibu PKK. Jadi jangan biarkan mereka berjuang sendiri,” ulasnya.
Dia menambahkan, Pelatihan yang disertai pendampaingan hingga ke tingkat pasar menjadi kunci sukses pemulihan ekonomi warga Surabaya. “Pemulihan ekonomi akan cepat pulih jika Pemkos mau mendampingi hingga tingkat pasar,” pungkas, anggota Komisi C DPRD Yos Sudarso.