SURABAYA, Pimpinan Anak Cabang (PAC) partai Demokrat kota Surabaya bergolak Paska Musda partai Demokrat Jawa timur.
Sedikitnya ada 19 PAC partai Demokrat Surabaya yang menuntut janji politik yang pernah disampaikan Muhamad Reno Zulkarnaen saat menjadi Ketua Tim pemenangan dalam kontestasi pemilihan Ketua DPC partai Demokrat kota Surabaya pada Muscab periode 2018 – 2023.
Kekecewaan mereka atas janji politik Reno menyeruak kembali dipermukaan akar rumput. Bahkan dengan gamblang Reno menyampaikan janji-janjinya dengan dugaan akan memberikan proyek Jasmas pada 19 PAC ketika memberikan hak suaranya pada salah satu kandidat calon Ketua DPC partai Demokrat Surabaya inisial (RR).
”Saat itu pak Reno menjanjikan pada 19 PAC partai Demokrat berupa uang pembinaan berupa proyek Jasmas senilai Rp 30 juta untuk masing-masing PAC guna memenangkan calon Ketua DPC (RR),” ungkap Pujianto, Sabtu (16/04/2022) di Surabaya.
Hal senada juga disuarakan Iwayan Rudy. Dia menyebut bahwa Reno telah menjanjikan uang pembinaan terhadap 19 PAC yang mendukung untuk kemenangan RR pada muscab untuk memilih Ketua DPC Partai Demokrat Surabaya.
“19 PAC diajak rapat di jalan Imam Bonjol guna memenangkan RR dalam pemilihan Ketua DPC partai Demokrat Surabaya,” kata Rudy.
Rudy menambahkan, namun apa yang pernah dijanjikan Reno hingga saat ini tidak pernah terealisasi alias suatu janji palsu.
“Kita dua kali diajak meeting di kantor Imam Bojol waktu itu,” sambung Rudy.
Lanjut Rudy, kalau sekarang Reno dinobatkan sebagai kandidat Sekretaris DPD Partai Demokrat Jatim, sangat disayangkan.
“Intinya Reno kurang pantas menjadi Sekretaris DPD partai Demokrat. Karena janji-janji politiknya satupun tidak pernah dipenuhi,” tuturnya.
Keliru jika pak Emil Dardak memilih Reno sebagai Sekretarsi DPD Partai Demokrat Jatim. Yang jelas imbasnya akan berdampak untuk kemajuan partai Demokrat Jawa Timur, ujarnya.
Kekhawatiran kader partai Demokrat terhadap M Reno Zulkarnaen cukup beralasan. Karena masyarakat Jawa Timur tidak mau dibohongi.
Dia menyebut, kalau sampai Reno yang duduk di kursi Sekretaris maka tatanan organisasi ini tidak akan berjalan maksimal apalagi menjelang tahun pemilu 2024.
“Kebohongan Reno pada kader Demokrat masih bisa kita abaikan, saya khawatir kalau dia tidak memenuhi janji-janji politiknya pada masyarakat luas utamanya masyarakat Jawa Timur. Pasti dampaknya pada kebesaran partai,” ungkap Rudy.
Reno merupakan politisi yang kerab menebar janji-janji palsu alias tidak mampu menepati janjinya. Model politisi yang seperti ini akan merusak kredibilitas dan kepercayaan masyarakat pada partai Demokrat, apalagi menjelang tahun pemilu 2024, pungkasnya.
“Kekhawatiran saya akan semakin banyak kader-kader menjadi korban janji manisnya Reno,” kata Rudy. (hsn)