RAJAWARTA : Pemerintah Kota Surabaya (Pemkos) melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) akan melakukan kerja bakti massal pada Minggu, 30 Januari 2022 mendatang. Kerja bakti serentak ini diselenggarakan di 31 Kecamatan se-Surabaya. Tujuannya, untuk mewujudkan lingkungan yang bersih, mencegah genangan air di musim penghujan dan mengantisipasi adanya nyamuk Demam Berdarah Dengue (DBD).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro mengatakan, kerja bakti serentak ini sebelumnya diinstruksikan langsung oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, melalui Surat Edaran (SE) Wali Kota Nomor 660.2/1430/436.7.10/2022 yang diterbitkan pada Rabu 25 Januari 2022 lalu. Sasarannya, Wali Kota Eri ingin warganya bergerak bersama membersihkan saluran dan kebersihan lingkungan.
“Arahan dari Pak Wali Kota, agar DLH bersama Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya serta warga di RT/RW melaksanakan kerja bakti bersama membersihkan saluran dan lingkungan untuk mengantisipasi genangan dan DBD,” kata Hebi, Jumat (28/1/2022).
Hebi menjelaskan, nantinya di setiap kecamatan akan disediakan alat pengangkut berupa 34 unit dump truk. Bukan hanya disediakan unit dump truk saja, pada hari H, juga disiapkan 2000 karung untuk per kecamatan. “Jadi setelah bersih-bersih, nantinya hasil sampah itu diwadahi karung. Kemudian diangkut menggunakan dump truk yang disediakan oleh DLH dan DSDABM,” jelas Hebi.
Setelah sampah terkumpul, DLH dan DSDABM akan mengangkut secara bertahap ke dalam bak dump truk. Jika sampah yang dihasilkan dari kerja bakti massal melebihi kapasitas truk, maka akan dilakukan secara bertahap. Ia memprediksi, pengangkutan sampah akan berlangsung selama dua sampai tiga hari dari tanggal 30 Januari hingga 1 Februari 2022.
Hebi menyampaikan kepada warga Kota Surabaya, setelah sampah terkumpul seluruhnya, diharapkan untuk bersabar. Karena, alat pengangkut sampah yang disediakan terbatas. Akan tetapi, ia memastikan sampah hasil dari kerja bakti pada akhir pekan mendatang bisa dibersihkan dan diangkut ke tempat pembuangan akhir dalam satu hari.
“Angkutan kita terbatas, itu yang disediakan oleh DLH dan DSDABM totalnya 34 unit. Jika tidak memungkinkan dalam sehari, pasti akan kita ambil, kita maksimalkan. Kalau serentak kan pastinya ada di ratusan titik RT/RW se-Surabaya. Jadi diharapkan masyarakat bersabar,” ujarnya.
Sebenarnya, sambung Hebi, warga Surabaya sudah melakukan kerja bakti secara mandiri di setiap akhir pekan. Karena kurang maksimal, maka kerja bakti kali ini dilakukan secara serentak di 154 kelurahan.
“Kami mengimbau kepada masyarakat, setelah kerja bakti tidak ada lagi orang yang membuang sampah sembarangan. Kemudian kami berharap salurannya dijaga. Kalau salurannya mampet kan nanti juga akan membahayakan warga, apalagi saat ini musim penghujan. Kalau tergenang, itu bisa menyebabkan adanya nyamuk DBD,” pungkasnya. (*)