RAJAWARTA : Pemkot Surabaya menyadari bahwa belajar dari sekolah saja belum cukup di masa pandemi. Akan ada bimbingan belajar gratis yang dipusatkan di setiap Balai RW.
Program itu masuk di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026. Sayananyg, sampai sekarang program itu belum terealisasi.
Anggota Komisi D DPRD Surabaya Herlina Harsono Njoto mengingatkan dinas pendidikan (dispendik) bahwa program itu belum tercantum di APBD 2022. Jika anggaran itu lupa dimasukkan, maka rencana bimbel gratis di setiap balai RW cuma jadi angan-angan tahun depan. “Aku minta dispendik menghitung kebutuhan anggarannya,” kata Herlina kemarin (2/11).
Herlina menilai bimbel sangat penting untuk mengejar ketertinggalan siswa yang sudah satu tahun lebih tak bisa belajar di sekolah. Mereka merasakan banyak sekali kendala belajar. Mulai dari paket data, gangguan sinyal, hingga gangguan eksternal karena guru tidak bisa mengawasi.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim bahkan menilai pembelajaran daring sebagai hal yang menyeramkan. Ada satu generasi yang mengalami ketertinggalan belajar. “Istilahnya lost generation,” ujar ibu tiga anak itu.
Ada 1.405 RW di Surabaya. Kalau bimbel digelar serentak di semua RW, butuh anggaran besar untuk merealisasikannya. Karena itu, Herlina mengusulkan agar program bimbel gratis dimulai di 150 RW pilihan.
Jika mereka sukses, jumlah RW penerima bimbel bisa ditambah pada perubahan anggaran keuangan (PAK) APBD 2022. “Dan saya yakin akan sukses. Karena siswa sangat butuh itu,” katanya.
Kepala Dinas Supomo belum bisa menjawab secara detail program tersebut. Namun, dia memastikan bahwa bimbel gratis di RW tetap dilaksanakan di tahun anggaran 2022. “Ada nanti datanya kami siapkan,” ujarnya. (*)