RAJAWARTA : Anstusias Warga Dapil II yang ingin mengikuti reses Legislator PDI Perjuangan Kota Surabaya membludak. Sehingga sempat membuat panitia penyelenggara reses kelabakan.
Namun berkat kesigapan dan terkonsepnya acara, hanya dalam hitungan menit membludaknya warga cepat teratasi. Hal tersebut, diungkapkann Baktiono kepada rajawarta via saluran telepon.
Selama reses selama 3 hari dari jadwal 6 hari Mulai tanggal 15 – 25 Oktober 2021 di 3 tempat, pesertanya overload dan panitia sampai kekurangan konsumsi dan akhirnya bisa diatasi dibelikan konsumsi secara mendadak,” jelasnya (19/10/2021).
Baktiono yang juga Ketua Komisi C DPRD Yos Sudarso mengaku, selama pelaksanaan Reses banyak mendapat masukan dari warga. Misalnya persoalan warga yang masih banyak belum mendapat bantuan
“Banyak beberapa keluhan warga yang selama ini terdampak pandemic Covid-19, yaitu banyak warga yang belum mendapatkan bantuan bantuan sosial seperti program PKH (Program Keluarga Harapan) atau BST (Bantuan Sosial Tunai) juga Bantuan Bantuan lainnya,” ujarnya.
Aspirasi lain yang disampaikan warga tutur Baktiono adalah, janji Walikota tentang berobat cukup membawa KTP/KK yang belum maksimal.
“Keluhan yang lain yaitu terhadap kebijakan Walikota yang menggratiskan berobat bagi warga Kota Surabaya yang berpenghasilan perbulan dibawah 10 juta rupiah dan keluhan tentang berobat hanya menunjukkan KK dan KTP Surabaya saja masih belum berjalan sesuai harapan Walikota Surabaya, terutama di rumah sakit rumah sakit swasta dan Rumah Sakit milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur,” ujarnya.
Catatan lain yang dikantongi Baktiono selama 3 hari reses adalah, beban pembiayaan sekolah di tingkat SMA/SMK. Terkait dengan hal tersebut, Pemerintah Kota Surabaya (PEMKOS) harus hadir.
Keluhan lainnya yaitu tentang sekolah yang masih dirasa berat bagi warga Kota Surabaya khususnya untuk SMA dan SMK, maka sesuai dengan Visi Misi Walikota terpilih Eri-Armuji maka untuk Tahun 2022 DPRD Kota Surabaya akan memberukan Anggarkan untuk beasiswa siswa SMA / SMK,” tambahnya.
Baktino menambahkan, persoalan pembangunan gorong-gorong, paving, dan penerangan Jalan Umum yang belum merata juga menjadi catatan Baktiono yang diperoleh dari reses.
“Di daerah Kedung Mangu Kecamatan Kenjeran Kelurahan Sidotopo Wetan, warga masih belum tersentuh pembangunan sama sekali yaitu berupa gorong-gorong, saluran, paving dan penerangan jalan umum dan juga keluhan yang sama berupa bantuan-bantuan sosial seperti daerah lainnya,” pungkasnya.