RAJAWARTA : Setelah melihat Rancangan Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2022, Camelia Habiba melihat Pemerintah Kota Surabaya (PEMKOS) kurang percaya diri dalam melaksanakan program Pemulihan Ekonomi, Pemkos masih fokus pada penanganan Pandemi C19.
Hal tersebut bisa dilihat dari Struktur anggaran pemulihan atau pertumbuhan ekonomi hanya berkutat di angka 2 persen lebih. Angka tersebut tidak sejalan dengan target pertumbuhan ekonomi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Propinsi.
“Ketika melihat porsi atau struktur APBD 2022, ekonomi masih diproyeksikan meningkat 2,5 persen. Padahal Nasional dan Propinsi sudah di angka 5 persen,” ujar politisi PKB kepada media ini (15/10/2021).
Artinya apa? Wakil Ketua Komisi A DPRD Yos Sudarso ini menjelaskan, Pemkos kurang percaya diri atas keberhasilannya dalam penanganan Pendemi C19 sepanjang tahun 2021. Seharusnya, Pemkos berani menyetarakan target pertumbuhan ekonomi dengan Pemerintah Pusat sebesar 5 persen.
“Pemkos belum percaya diri atas keberhasilannya dalam penanganan pandemi covid, sehinga proyeksi pertumbuhan ekonomi masih di bawah Pemerintah Pusat,” cetus Camelia di ruang rapat Komisi A DPRD Yos Sudarso.
Padahal ungkap Cemelia, ada beberapa indikasi bahwa tahun 2022 Pertumbuhan Ekonomi Kota Surabaya bisa tumbuh diatas dua persen. Namun, karena Pemkos pesimis maka yang terjadi proyeksi pertumbuhan ekonomi masih di bawah target Pemerintah Pusat dan Propinsi.
“Upaya-upaya dari sektor ekonomi itu tidak begitu percaya diri. Contohnya, tahun 2022 nanti akan ada peningkatan PAD dari intensifikasi dan ekstensifikasi pajak dan retribusi daerah, investasi baru, meningkatkan kembali semangat gotong royong di Koperasi-koperasi. Jadi Pemkos harus percaya diri,” tukasnya.
Dia menambahkan, tahun depan Pemkos masih pada herd immunuty dan sektor kesehatan tidak pada sektor pemulihan ekonomi. “Itulah kenapa, PKB meminta Pemkos percaya diri menyongsong asa di tahun 2022,” pungkasnya.
yang berlangsung (14/10/2021) mendapat perhatian Camelia Habiba