RAJAWARTA : Salah satu Warga Surabaya yang diketahui beranama Silvia Damayanti Warga Maspati V/90A terpaksa harus wadul ke Fraksi PDI Perjuangan Kota Surabaya, karena beberapa dokumen penting, seperti KTP, Surat Keterangan Lahir (SKL) ditahan salah satu Rumah Sakit swasta di Surabaya.
Kisahnya, sekitar bulan Agustus tahun Lalu, Silvia Damayanti harus operasi cesar di RS Swasta di Surabaya. Alhasil, operasi cesar berjalan lancar. Namun, kemudian muncul persoalan bagi Silvia, karena tagihan yang keluar dari Rumah Sakit tak terjangkau oleh kantongnya yang tipis.
Menurut Silvia, tagihan yang diterima Rumah Sakit sebesar Rp 28.000.000,- meski begitu Silvia dan keluarga berusaha untuk membayar tagihan yang dianggap sangat memberatkan.
“Setelah dipotong uang muka Rp 4000.000,- dan saya bayar dengan cara mengansur. Saat ini, sisa tagihan yang saya tanggung Rp 15.000.000,” tutur Silvia di ruang Fraksi PDI Perjuangan DPRD Yos Sudarso (14/10/2021).
Akibat dari itu tutur Silvia, hingga saat ini, pihak Rumah Sakit menahan KTP, SKL dll. “Saya kesulitan mengurus akte, karena KTP dan SKL ditahan pihak Rumah Sakit,” cetus Silvia.
Karena terdesak, akhirnya Silvia dan keluarga melaporkan persoalan yang menderanya ke politisi PDIP Kota Surabaya. “Karena saya ditagih terus. Akhirnya curhat ke om Baktiono. Dan, disarankan melaporkan ke fraksi PDIP,” ujarnya.
Di ruang Fraksi Silvia dan suami ditemui Abdul Ghoni Muklas Niam Sekretaris Fraksi PDIP dan Khusnul Chotimah anggota Fraksi PDIP. Kepada keduanya, Silvia dan keluarga melaporkan persaoalan yang sedang dihadapinya.
Abdul Ghoni sekretaris Fraksi PDIP DPRD Yos Sudarso mengatakan, pagi ini Fraksi PDI Perjuangan mendapat pangaduan dari seorang warga yang kesulitan membayar tagihan biaya bersalin. “Tapi pagi sekitar jam 8, kami mendapat pengaduan dari warga yang kesulitan membayar biaya bersalin di salah satu Rumah Sakit Swasta,” ujarnya.
Atas persoalan ini Ghoni menegaskan, PDIP sebagai Partai Wong Cilik siap membantu setiap kesulitan yang menimpa warga Surabaya. “Kita akan kirim surat ke Walikota, Kadinkes, dan pihak Rumah Sakit,” ujarnya.
Menurut Ghoni persoalan yang dialami Silvia tidak terulang lagi. “Karena yang bersangkutan adalah Warga Masyarakat berpenghasilan Rendah (MBR). Apalagi yang bersangkutan sudah menyodorkan Kartu BPJS, tapi pihak Rumah Sakit menolaknya. Saya berhadap tidak ada lagi kejadian-kejadian seperti ini,” pungkasnya.