RADJAWARTA : Selama lima hari 17 influencer dari Malaysia mengikuti famtrip (familiarization trip) di Banyuwangi. Dengan difasilitasi Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuala Lumpur dan Kementerian Pariwisata (Kemenpar), mereka mengeksplor daerah yang dikenal dengan Bumi Blambangan ini.
Staf fungsi ekonomi KJRI Kuala Lumpur Aisyah, famtrip ini merupakan rangkaian kegiatan Indonesia Archipelago Exhibition (ARCHEX) 2019 yang digelar di KBRI Kuala Lumpur pada Maret 2019 lalu. Saat itu, pameran Archex mengambil tema tentang pariwisata Banyuwangi.
“Seiring dengan dibukanya rute Kuala Lumpur – Banyuwangi, pihak kami langsung menggelar serangkaian event untuk meningkatkan awaraness warga Malaysia terhadap Banyuwangi. Setelah pameran di KBRI di Kuala Lumpur kemarin, sekarang berlanjut acara famtrip ini,” kata Aisyah.
Kepada pewarta Aisyah mengatakan pada famtrip kali ini pihaknya membawa 17 influencer asal negeri jiran ini dari berbagai profesi. Mulai dari mereka yang berpengaruh di sosial media hingga kalangan jurnalis.
“Kami sengaja ingin mempromosikan Banyuwangi dengan mengundang influencer berkunjung ke mari, karena tren anak-anak muda Malaysia saat ini tertarik dengan wisata alam. Dan kami pikir mengundang mereka kemari ini sangat tepat, karena wisata Banyuwangi yang menawarkan keindahan alam dan kehidupan warga lokal,” kata Aisyah.
Adapun lokasi yang dieksplore antara lain, mulai dari Taman Nasional Alas Purwo, Gunung Ijen, Taman Gandrung Terakota, hingga mengunjungi Desa adat Kemiren untuk melihat dari dekat kehidupan Suku Osing Banyuwangi. “Mereka semua terkesan selama bertandang ke mari. Kesannya positif terhadap Banyuwangi,” kata Aisyah.
Salah satu peserta Shannim mengaku sangat mengagumi budaya dan keramahan penduduk setempat. Menurut dia, Banyuwangi menyimpan segudang cerita kisah budaya yang sangat menarik bagi wisatawan.
“Tak hanya itu, Kawah Ijen dan pantai yang ada di sini sangat menawan,” kata Shannim.
“Makanannnya juga enak, sambalnya terutama. Sangat Isitimewa. Dan yang pasti, penduduknya di sini ekstra ramah,” ujar youtuber Malaysia Hazim Hamdan, menimpali apa yang disampaikan Shannim.
Hal yang sama juga diungkapkan Murali, Kepala Biro Star, media nasional dari Malaysia. Murali mengaku sangat terkesan dengan keindahan alam dan tradisi lokal Banyuwangi.
“Banyak kisah sejarah yang tersimpan di sini, baik mitos maupun sejarah kotanya. Ini yang diminati wisatawan, dan ii sangat bagus untuk dikembangkan. Belum lagi hutan Alas Purwonya, selain mengandung cerita, hutannya juga sangat alami. Ini tidak kita temui di Malaysia,” kata Murali.
Dalam kesempatan itu, pemkab juga memfasilitasi mereka untuk menggelar business meeting dengan para pelaku wisata Banyuwangi. Mulai dari industri perhotelan, restoran, hingga para agen travel. (*hms/bwi)