RAJAWARTA : Sebanyak 13 ibu muda yang tergabung dalam organisasi IPEMI (Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia) Kota Surabaya tampil sebagai “peragawati dadakan” pada acara Festival Lintas Budaya berjuluk Cross Culture Internatuional Folk and Art Festival yang berlangsung di Ciputra World Surabaya, 21-25 Juli 2019.
Tidak tanggung-tanggung para “peragawati” itu tampil mengenakan busana glamour model kebaya dan busana kelasik yang didesain oleh Dyan Nugra dengan assesoris Hana, ujar Ketua IPEMI Kota Surabaya, Yulianingsih,SPd.
Memang, tidak mau kalah dengan para peragawati professional, para pengusaha muslimah ini tampil di panggung dengan percaya diri. Para peraga busana ini, oadalah para wanita mandiri anggota IPEMI Surabaya. Yulia menyatakan bangga melihat tampilan anggotanya di panggung. Para peragawati kami itu adalah Rhia, Ira, Dilla, Lusi, Nurul, Lilik, Chayani, Wiwin, Tuti P, Tutie, Rini dan Ayu.
Dari panitia Festival Lintas Budaya ini, diperoleh informasi bahwa pesertanya berasal dari 13 negara dan 6 provinsi di Indonesia, Ke 13 Negara itu adalah Jepang, India, Polandia, Ceko, Timor Leste, Bulgaria, Uzbekistan, Russia, Mexico, Thailand, Italy, Busan (Korea Selatan) dan Guangzhou (Tiongkok).
Sedangkan dari dalam negeri, 5 lintas provinsi, yakni Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Banggai, Kota Pangkalpinang, Kota Solok dan Kabupaten Mengwi.
Dari berbagai pertunjukan kesenian dan budaya itu, IPEMI Kota Surabaya, tampil dengan memperkenalkan budaya Nusantara. Memang, selain IPEMI Surabaya, partisipasi dan keikutsertaan para seniman dan budayawan di Kota Surabaya, juga luar biasa.
Apalagi tahun ini cross culture lebih ramai dibandingkan tahun sebelumnya. Peserta dari mancanegara ada 248 peserta dan dari dalam negeri 94 peserta, kata Kepala Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya, Antiek, Kamis (25/07/19).
Kegiatan peragaan busana yang ditampilkan IPEMI Surabaya mendapat sambutan dari penonton yang ramai di Citputra World, serta sebagian tamu dari negara mancanegara, Yulia menyatakan akan terus membina anggotanya. Selain di bidang busana, juga kegiatan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah), dan bisnis lain yang digeluti oleh para pengusaha Muslimah dari Kota Surabaya ini. (** )