Belasan armada Trans Semanggi telah mengaspal di koridor 2 (Kejawan Putih-Lidah Wetan) per 1 Februari kemarin. William Wirakusuma, anggota komisi C DPRD Kota Surabaya berharap segera ada integrasi layanan antara bus ini dengan Suroboyo Bus yang telah lama beroperasi sebelumnya.
“Sejak tahun lalu saya sudah wanti-wanti masalah integrasi ini. Integrasi layanan dapat berupa penyelarasan jadwal, rute, tarif, metode bayar, standar pelayanan minimal, akses prasarana, dan aplikasi. Saat ini saya lihat banyak yang belum selaras sehingga menjadi PR berikutnya,” ucap anggota fraksi PSI tersebut.
Diketahui, saat ini masih ditemukan jadwal yang tidak sinkron pada halte-halte connecting/halte transit. Trans Semanggi masih gratis, sementara Suroboyo Bus berbayar. Metode pembayaran dan aplikasi yang digunakan juga berbeda.
“Yang paling dekat saat ini harusnya bisa integrasi jadwal, aplikasi, dan metode bayar. Jadwal harus selaras supaya memudahkan pengguna yang akan berganti rute di halte-halte transit. Aplikasi GoBis juga dapat dimasukkan informasi layanan Trans Semanggi, dan sebaliknya. Metode bayar juga harusnya siap disamakan karena alatnya sudah ada di kedua bus,” terusnya.
William menambahkan bahwa dirinya dan masyarakat Surabaya turut gembira dengan penambahan armada angkutan umum ini. Menurutnya dengan penambahan armada dapat merapatkan headway dan meningkatkan layanan.
“Setelah menunggu cukup lama akhirnya datang juga, tentu saya dan masyarakat surabaya bahagia. Akhir tahun kemarin jumlah pengguna bus kita hampir 130 ribu/per bulan. Datangnya armada baru ini diharapkan menjadi penyemangat warga untuk beralih ke transportasi umum,” tutup William.