Tim Pemeriksa Kasus Satpol PP Bekerja Hingga Sore, dan Ini Hasilnya

RAJAWARTA : Menunggu keputusan sanksi Walikota Surabaya Eri Cahyadi dalam kasus dugaan pemukulan terhadap sekurity hiburan malam di Jalan Kapasari Surabaya, oleh oknum Satpol PP. Media ini mencoba menggali keterangan dari Kepala Inspektorat Pemkos.

Menurut informasi yang diterima rajawarta di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya (PEMKOS), pagi ini sekitar jam 10 pagi Walikota memerintahkan Inspektorat Pemkos untuk menggelar rapat. Rapat tersebut dikabarkan akan menjadi alas bagi walikota untuk menjatuhkan sanksi terhadap oknum Satpol PP.

Berdasarkan informasi tersebut diatas, rajawarta mengkonfirmasi Racmad Basari Kepala Inspektorat Pemkos. Dari Basari media ini memperoleh informasi bahwa hingga sore hari tim pemeriksa di Inspektorat sedang melakukan pemeriksaan.

“Sedang diperiksa oleh tim, masih bekerja, dan masih berproses,” jelas Basari menjawab pertanyaan media ini, sejauh mana hasil pemeriksaan terhadap dua oknum satpol yang diduga terlibat pemukulan di jalan Kapasari.

Basari lalu menjelaskan, tim pemeriksa yang memeriksa kasus tersebut, bekerjasama dengan instansi terkait. “Tim pemeriksa tidak hanya Inspektorat, dari Bagian Hukum, Satpol PP, dan Badan Kepegawaian Daerah (BKD),” ujarnya (24/9/2021).

Ditimpali pertanyaan berikutnya, berapa hari hasil tim pemeriksa bekerja hingga mencapai keputusan? Basari mengatakan, hasil kerja tim pemeriksa tidak akan lama. “Ya ndaklah, paling hari ini sudah selesai,” cetus Basari sembari pamitan untuk menyudahi interview, karena harus menunaikan sholat Magrib.

Diberitakan sebelumnya, bulan lalu terjadi dugaan pemukulan oleh Oknum Satpol PP Pemkos terhadap seorang sekurity di Jalan Kapasari Surabaya. Kasus tersebut sempat menarik perhatian legislator di DPRD Yos Sudarso.

Untuk itu, DPRD Yos Sudarso memanggil semua pihak yang diduga terlibat untuk dimintai keterangan dalam rapat dengar pendapat. Dari rapat yang digelar di DPRD Yos Sudarso terungkap ada dua oknum Satpol PP yang diduga terlibat kasus pemukulan.

Satu oknum Satpol PP berinisal W diduga yang terlibat dalam pemukulan, satu oknum lainnya berinisial P diduga sebagai pemberi fasiltas di tempat hiburan terhadap W, yang kemudian terjadi peristiwa pemukulan. (rcky)