METRO  

Tertibkan Bersepeda Malam Hari Dishub Surabaya Siapkan Jalur Khusus

RAJAWARTA : Bersepeda di malam hari menjadi fenomena baru di Kota Surabaya selama pandemi Covid-19. Untuk itu, Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya bersama Satlantas Polrestabes Surabaya serta Satpol PP getol melakukan patroli gabungan agar kegiatan bersepeda ini tetap tertib dan menerapkan protokol kesehatan.

Kepala Dishub Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajat mengatakan, untuk menertibkan dan melindungi para pesepeda dari kendaraan bermotor, pihaknya telah menambah lebar lajur khusus pop up bike lane. Sejak Sabtu (27/06) sore, penambahan lajur khusus sepeda ini disiapkan di sepanjang Jalan Tunjungan Surabaya.

“Sejak Sabtu malam kita koordinasi dengan Satlantas Polrestabes Surabaya di Jalan Tunjungan. Sedangkan Minggu pagi, disiapkan di Jalan Raya Darmo,” kata Irvan saat dikonfirmasi, Minggu (28/06/2020).

Irvan menjelaskan, penambahan lebar lajur khusus sepeda ini disiapkan agar pesepeda bisa lebih tertib dan aman saat berkendara. Sebab, melihat fenomena saat ini, bersepeda pada Sabtu malam dan Minggu pagi menjadi trend baru di Kota Surabaya. “Biasanya Sabtu malam dan Minggu pagi ini volume bersepeda meningkat. Nah, supaya mereka aman kita buat traffic cone, agar mereka terlindungi dan terpisah dari kendaraan bermotor,” jelas dia.

Meski sebelumnya lajur khusus sepeda ini telah disediakan, namun volume bersepeda meningkat saat Sabtu malam dan Minggu pagi. Makanya, Dishub bersama Polrestabes Surabaya menambah lebar lajur khusus bersepeda ini khusus Sabtu malam di sepanjang Jalan Raya Tunjungan dan Minggu pagi di Jalan Raya Darmo. “Kita ingin keselamatan bersama, karena trendnya yang lagi booming ini, terus satu lajur yang sebelumnya kita siapkan itu tidak cukup,” jelas dia.

Berdasarkan data Dishub Surabaya, sebelumnya lajur khusus sepeda ini telah dibuat dengan panjang ruas jalan mencapai 15.029 meter. Meliputi, Jl. Darmo (Masjid Al Falah – Pandegiling), Utara Selatan dengan panjang ruas 4.080 meter, JL. Basuki Rahmat 2 sisi 1.100 meter, JL. Gubernur Suryo 2 sisi 450 meter, Jl. Panglima Sudirman 2 sisi 1000 meter, Jl. Yos Sudarso 2 sisi 409 meter, Jl. Pemuda 2 sisi 465 meter, Jl. Gubeng (Sulawesi Taman Lansia) 2 sisi 678 meter, Jl. Walikota Mustajab 303 meter, Jl. Wijaya Kusuma 330 meter dan Frontage A. Yani Sisi Barat (Bank BNI – Royal Plaza) 4.240 meter.

Selain itu, lajur sepeda ini sebelumnya juga telah disiapkan di Jl. Sumatera (Jl. Kalimantan – TL Gubeng Pojok) 518 meter, Jl. Sulawesi (Toko Prima Buah – Taman Persahabatan) 2 sisi 458 meter, Fly Over Gubeng Pojok 130 meter, Jl. Prof Dr. Moestopo (Depo Slamet – PDAM Surya Sembada) 280 meter serta Jl. Dr. Soetomo sisi selatan (Kantor Wismilak – Taman Korea) 588 meter.

Berdasarkan hasil evaluasi saat kegiatan patroli gabungan, Irvan menyatakan, ada beberapa pesepeda yang diketahui masih belum disiplin menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker. Bagi mereka yang tidak memakai masker, petugas Satpol PP Surabaya memberikan sanksi hukuman.

“Hasil evaluasi beberapa tidak memakai masker, dari Satpol PP kita berikan punishment ada yang push up. Karena ditambah lajurnya, sehingga mereka lebih luas (tertib), jadi jaga jarak, kanan kirinya lebih lebar,” terangnya.

Sementara itu, salah satu pesepeda malam adalah Iqbal Basyari (33). Alumnus UGM (Universitas Gadjah Mada) Jogjakarta ini menyatakan, bahwa lajur sepeda yang disiapkan Pemkot Surabaya saat ini sangat memadai. Apalagi, pelican crossing untuk penyeberangan orang juga mendukung.

“Lajur sudah memadai, terus adanya pelican crossing untuk penyeberangan para pesepeda ini menjadi lebih aman. Selain itu, lajur sepeda ada di kedua sisi jalan, contohnya di Jalan Basuki Rahmat dan Jalan Tunjungan,” kata Iqbal.

Pria yang berprofesi sebagai jurnalis ini mengaku, biasanya ia bersepeda malam bersama rekan-rekan kerjanya. Selain itu, Iqbal juga mengaku, bersepeda malam bertujuan untuk mencari teman hidup dan menjaga imunitas tubuh. “Kalau bersepeda pagi atau siang panas,” pungkasnya. (*)