Respon Terhadap Peristiwa Sosial, Pengamat : Wakil Walikota Lebih Banter

RAJAWARTA : Ada Tradisi yang tak terbukukan. Tradisi itu menyebutkan di beberapa daerah, kepala daerah dan wakilnya hanya ‘rukun’ 100 hari pasca dilantik sebagai Kepala Daerah. Setelah itu, Kepala Daerah dan Wakilnya pecah kongsi. Beberapa pihak khawatir Tradisi negatif yang tak terbukukan itu, menular ke Surabaya.

Rasa khawatir tersebut, disampaikan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB) Universitas Trunojoyo Madura, Surokim Abdus Salam kepada rajawarta.

“Saya berharap itu (pecah kongsi) tidak terjadi. Karena dimana-mana selalu begitu, antara Kepala Daerah dan Wakilnya hanya rukun di 100 hari, lalu kemudian pecah kongsi. Itu banyak,” jelas Surokim (4/11/2021).

Sebenarnya ungkap Surokim, Kepemimpinan Kota Surabaya saat ini, Yakni Eri Cahyadi dan Armuji sama-sama responsif terhadap peristiwa sosial. Namun, Wakil Walikota responnya mengungguli Walikotanya.

“Dilihat dari responnya, memang dua-duanya responsif, tapi kelihatan wakil Walikota lebih banter. Itu pasti bisa dirasakan,” ujarnya.

Oleh karenanya, Surokim menyematkan saran kepada Wakil Walikota agar tahu batas-batasnya. Karena itu menyangkut kepemipinan juga,” ulasnya.

Tapi ujar Surokim, jika langkah-langkah wakil walikota sudah sepengetahuan Walikota, maka banternya Armuji dalam merespon peristiwa sosial tidak masalah. “Kalau komunikasinya baik, saya kira ndak ada masalah,” cetusnya.

Kalau komunikasi Walikota dan Wakil Walikota tidak baik, maka akan muncul berbagai spekulasi di tengah masyarakat. Salah satunya, masyarakat akan melihat Walikota dan wakilnya saling bersaing berebut simpati masyarakat.

“Kalau komunikasinya macet. Itu yang berbahaya menurut saya. Kepentingan kita sebenarnya mengingatkan agar keduanya bisa menjaga harmonisasi,” tukasnya.

Surokim menambahkan, agar persepsi masyarakat tidak berkembang liar. Walikota dan wakilnya harus segera menepis persepsi negatif yang kian hari kian berkembang.

“Saya sarankan supaya ada sarapan bareng, ngopi bareng yang diagendakan untuk Walikota dan Wakil Walikota bersama publik. Itu penting. Supaya mereka kelihatan runtang-runtung lagi,” tambahnya.