Presiden Jokowi : Setelah B20 Kita Akan Beralih ke B30

RAJAWARTA : Presiden Joko Widodo or Jokowi menginginkan segera mengakhiri ketergantungan terhadap energi fosil dan impor Bahan Bakar Minyak (BBM). Untuk itu Presiden akan segera menerapkan kebijakan kewajiban biodiesel 20 persen atau B20.
“Kita infin lebih cepat dan mulai dari B20 ini kita ingin mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan yang paling penting kita mengurangi impor minyak kita,” ujar Jokowi dalam rapat terbatas (Ratas) tentang pembahasan mengenai kebijakan B20.

Dalam ratas tersebut, Presiden Jokowi kembali mengingatkan jajarannya untuk segera menerapkan kebijakan yang dicanangkannya. Dengan begitu, maka pemerintah akan mrnghemat anggaran negara hingga USD 5,5 Milyar/tahun.

Selain bisa menghemat anggaran, kebijakan itu memliki efek ganda bagi permintaan akan pasar sawit di pasar domistik dan secara otomatis memberikan keuntungan bagi industri kelapa sawit nasional.

Presiden menaruh asa pada kebijakan tersebut, dimana nantinya kebijakan tersebut mampu meningkatkan standarnya hingga menjadi B30 atau campuran 30 persen biodiesel dengan 70 persen bahan bakar minyak jenis solar.

“Saya juga ingin agar B20 ini nanti pada Januari 2020 sudah pindah ke B30. Dan pada akhir tahun 2020 sudah meloncat lagi ke 50,” ulasnya.
Dijelaskan Presiden, selain menibgkatkan kualitas lingkungan biodiesel juga diharapkan bisa meningkatkan nilai tawar Indonesia terkait dengan produk kelapa sawit nasional.

“Tekanan terhadap kelapa sawit kita saya kira perlu diantisipasi dari dalam negeri sehingga kita memiliki sebuah bargaining position yang bai, baik terhadap uni eropa maupun negara-negara lain yqng mencoba untuk membuat bargaining positon kita lemah,” tukasnya dua hari lalu.

Presiden menambahkan, agar jajarannya mendalamo kemungkinan pengolahan minyak sawit menjadi bahan bakar “avtur hijau”. Avtur hijau ini diharapkan bisa mengurangi defisit neraca perdagangan dan transaksi erjalan melalui penurunan impor impor atay produk minyak.

“Saya mendengar CPO ini juga bisa dibuat avtur. Tolong ini ditekuni lagi lebih dalam. Kalau itu bisa mengurangi impor avtur kita sehingga devisit neraca pedagangan, devisit neraca transaksi berjalan, kita akan semakin baik,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut Presiden mengingatkan agar pada pelaksanaan di lapangan harus diawasi sendiri olehnya. “Perlu saya sampaikan disini bahwa saya akan cek langsung urusan yang berkaitan de van penggunaan B20 ini termasuk nanti kalau meloncat ke B30,” pungkasnya. (hms/set/neg)