Nyoman : Pemkot Surabaya Dilarang Mengikuti Kejuaraan Nasional

RADJAWARTAA : Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini membuka acara Gathering “positif bermedia social” yang digelar oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK)  di salah satu hotel di Surabaya, Senin (22/4/2019). Pada kesempatan itu, Wali Kota Risma mengajak para pegiat media sosial serta komunitas dan netizen untuk melanjutkan perjuangan para pahlawan dengan cara positif dalam bermedia sosial.

Deputi Bidang Koordinasi Kebudayaan Nyoman Shuida mengatakan selama sebulan ini sudah merasakan dahsyatnya perkembangan media social, terutama saat pesta demokrasi atau pemilu.

Bahkan, sampai saat ini media social itu terus bergemuruh dan begitu besar pengaruhnya dalam menggiring opini masyarakat dan mempengaruhi segala sesuatu yang berkaitan dengan tatanan social masyarakat.

“Tentunya, hal ini tidak bisa kita cegah, yang kita bisa lakukan adalah kita bisa memanfaatkan atau memakai media social dengan bijak,” kata Nyoman.

Nyoman juga menjelaskan alasan memilih Kota Surabaya sebagai pelaksanaan gathering ini. Diantaranya karena sosok Wali Kota Risma yang telah memimpin Kota Surabaya selama dua periode dan bisa membawa Surabaya ke kancah Internasional. Bahkan, sudah banyak prestasi yang ditorehkan oleh Wali Kota Risma, baik di nasional maupun di tingkat dunia.

“Ketika kami di PU, yang namanya kinerja pemerintah daerah di bidang pekerjaan umum, itu Bu Risma sampai tidak diperkenankan mengikuti kejuaraan-kejuaraan atau event nasional lagi, karena semua penghargaan di bidang penataan kawasan kumuh dan lingkungan permukiman, itu disapu bersih oleh Bu Risma. Itu yang membuat kami memilih Surabaya,” kata dia.

Selain itu, nitizen di Surabaya juga banyak memberikan pengaruh di media social. Makanya, dia mengundang narasumber dari Google, Youtube dan Facebook supaya para pegiat media social itu bisa memberikan hal-hal positif dan membawa dampak kebaikan bagi bangsa Indonesia. (*)