METRO  

Mlaku-Mlaku Nang Tunjungan Jadi Ajang Pemberian Penghargaan

RAJAWARTA : Warga Kota Surabaya Tumplek-blek di Jalan Tunjungan Surabaya. Keramaian itu sudah terasa sejak siang hingga malam ini. Sebab, di jalan bersejarah ini Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali menggelar acara Mlaku-Mlaku Nang Tunjungan, Minggu (1/12/2019).

Mlaku-mlaku Nang Tunjungan kali ini menjadi ajang pemberian penghargaan bagi Kampung Pendidikan Kampung’e Arek Suroboyo (KPKAS) 2019. Selain itu, ada pula penghargaan bagi Pahlawan Ekonomi (PE) dan Pejuang Muda (PM). Masing-masing penghargaan ini terbagi menjadi berbagai kategori, sehingga penghargaan yang diberikan sangat banyak.

Pada saat pemberian penghargaan bagi KPKAS, Wali Kota Risma mengajak kepada semua pihak, terutama orang tua untuk bersama-sama menjaga dan mengawasi anak-anaknya. Sebab, saat ini tantangan mereka sangat banyak, mulai dari miras, narkoba hingga kecanduan main game. “Mari kita sama-sama menjaga anak-anak kita. Kalau mau berhasil, maka kita harus bisa mengendalikannya,” kata Wali Kota Risma.

Menurutnya, negara ini akan maju atau rusak ke depannya tergantung anak-anak. Jika anak-anak saat ini berantakan, maka bukan tidak mungkin negara ini akan rusak ke depannya. Oleh karena itu, untuk sama-sama menjaga anak-anak dari berbagai hal yang tidak diinginkan itu, dibuatlah program Kampung Pendidikan Kampung’e Arek Suroboyo (KPKAS). “Tahun ini, saya lihat pemenangnya sudah merata, itu artinya sudah sama-sama menjaga anak. Kita harus maju terus demi anak-anak kita,” ujarnya.

Biar Lengkap Wawasan Anda, BACA JUGA : 275 Pelaku Usaha Ekonomi Kreatif Meriahkan Mlaku-Mlaku Nang Tunjungan

Wali Kota Risma juga menegaskan bahwa tidak ada gunanya dia membangun Surabaya dengan sedemikian bagusnya apabila anak-anak Surabaya tidak bisa berhasil dan sukses. Bagi dia, keberhasilan membangun Kota Surabaya adalah apabila anak-anak Surabaya bisa sukses dan berhasil. “Jadi, tolong anak-anak saya ini dijaga dengan baik. Biarkan orang tuanya jualan nasi pecel atau apapun, tapi anaknya harus sukses dan berhasil,” imbuhnya.

Pada kesempatan itu, Wali Kota Risma  juga mengucapkan sebuah kata-kata komitmen yang kemudian ditirukan oleh anak-anak Surabaya. Rangkaian kata-kata itu adalah “Saya harus jadi orang sukses. Sesulit apapun, seberat apapun akan aku lalui dan akan aku lampaui. Aku tidak akan kenal putus asa dan tidak akan menyerah meskipun itu berat.   

Setelah pemberian penghargaan KPKAS 2019, acara itu dilanjutkan dengan pemberian penghargaan bagi Pahlawan Ekonomi (PE) dan Pejuang Muda (PM). Penghargaan ini juga dibagi menjadi berbagai kategori.

Saat itu, Wali Kota Risma juga membakar semangat para pelaku usaha atau UMKM di Kota Surabaya. Ia menyampaikan bahwa warga Kota Surabaya adalah anak-anak, cucu-cucu atau cicit-cicit para pahlawan. Dulu, para pejuang itu tidak punya senjata, tidak punya pengetahuan perang, tapi mereka berhasil mengusir penjajah dari Kota Surabaya.

“Kuncinya hanya satu, yaitu tekat mati atau hidup terhormat. Oleh karena itu, mari kita hidup terhormat, kita jaga kemerdekaan ini dengan kita berusaha semaksimal mungkin, demi masa depan anak-anak kita, demi masa depan cucu-cucu kita,” kata dia.

Bahkan, pada kesempatan itu dia mengajak para pelaku UKM itu untuk mencontoh para pahlawan yang tidak pernah mengenal kata menyerah. Menurutnya, Tuhan itu adil, sehingga apabila memang berusaha, pasti Tuhan akan mengambulkan keinginannya. “Jadi, tidak usaha khawatir. Tapi juga berusaha harus cerdas, jangan karena untuk sedikit aja lalu langsung ingin beli sepatu, ingin beli baju. Kalau kita ingin besar, ya ditunda dulu beli sepatunya,” kata dia.

Makanya, di Pahlawan Ekonomi para pelaku usaha itu dilatih oleh OJK, salah satu alasannya karena supaya bisa mengatur dan mengelola keuangannya. “Makanya oleh OJK diajari bagaimana menggunakan uangnya, bagaimana kulak’an yang baik, dan bagaimana menjual yang baik. Jadi, tidak boleh semaunya sendiri,” katanya.

Ia juga menambahkan bahwa mungkin berbicara di acara awarding Pahlawan Ekonomi dan Pejuang Muda tinggal tahun depan. Sebab, tahun berikutnya dia harus pensiun karena sudah tidak boleh menjabat sebagai Wali Kota Surabaya lagi. “Oleh karena itu, saya berharap bapak ibu sekalian tetap terus semangat. Bahkan mungkin lebih semangat lagi. Panjenengan berhak ikut maju karena Surabaya sudah maju,” tegasnya.