Mertua Wali Kota Eri Cahyadi Wafat, PDIP Surabaya Berduka

SURABAYA – Keluarga besar PDI Perjuangan berduka cita atas wafatnya Dadang Djumena, ayahanda mertua dari Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Dadang Djumena, yang tak lain ayahanda dari Rini Indriyani, istri Eri Cahyadi, wafat pada Senin, 14 Maret 2022, pukul 06.33 WIB. Dadang berpulang pada usia jelang 77 tahun.

“Keluarga besar DPC PDI Perjuangan Surabaya menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas wafatnya Bapak Dadang Djumena. Semoga almarhum mendapat tempat paling mulia di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa, segala dosanya diampuni, semua amal baiknya diterima. Aamiin,” ujar Baktiono, Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, yang juga Ketua Komis C Bidang Pembangunan DPRD Kota Surabaya.

Di rumah duka, kawasan Ketintang, tampak sejumlah kader PDIP dari Gayungan dan Jambangan, juga pengurus DPC PDIP Kota Surabaya seperti Achmad Hidayat, Wimbo Ernanto, Siti Maryam, Khusnul Khotimah dan Tri Ratna Indahsari.

Karangan bunga dari para kader PDIP tampak berjejer, di antaranya dari Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, para pengurus DPD PDIP Jatim, dan para pengurus DPC PDIP Surabaya.

Kader-kader PDI Perjuangan seperti Wimbo Ernanto, Sunar dan Triyarso bersama kader-kader yang lain dari Jambangan dan Gayungan, juga tampak ikut mengangkat keranda berisi jenazah almarhum hingga dibawa ke ambulans lalu diberangkatkan ke Masjid Baitus Salam untuk disalatkan.

Di Makam Tembok Dukuh, tempat almarhum dimakamkan, juga tampak puluhan kader PDIP yang membantu prosesi pemakaman. Mereka berasal dari pengurus PDIP Tembok Dukuh, Bubutan, dan Komunitas Juang Merah Total.

Terlihat juga di lokasi pemakaman, Ketua DPC PDI Perjuangan Adi Sutarwijono, Sekretaris DPC Baktiono, anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Surabaya seperti Tri Didik Adiono, Sukadar dan yang lainnya.

“Ini kabar lelayu bagi kita semua. Pak Eri Cahyadi adalah kader dan keluarga PDI Perjuangan. Tentu kita semua berduka, dan berdoa agar keluarga beliau senantiasa diberi kekuatan dan ketabahan menghadapi situasi yang tidak mudah ini,” jelas Baktiono.

Kader-kader PDI Perjuangan juga akan ikut tahlil, mendoakan almarhum, sampai hari ke-7. “Nanti para kader PDI Perjuangan Surabaya akan turut tahlilan hingga hari ketujuh mendatang, untuk mendoakan almarhum Bapak Dadang Djumena,” ujar Wimbo Ernanto, Wakil Ketua DPC PDIP Kota Surabaya.

Almarhum Dadang lahir pada 28 April 1944. Semasa hidupnya, almarhum mengabdi kepada masyarakat melalui PT PLN. Dadang sempat bertugas di beberapa daerah di Indonesia untuk melayani penyediaan listrik bagi masyarakat.