LIRA- AGRA Serukan Hentikan Segala Bentuk Provokasi Permusuhan Indonesia-Malaysia


RAJAWARTA : LSM LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) – Indonesia bersama Angkatan Gerak Minda Malaysia (AGRA) – Malaysia melakukan kesepakatan Bersama menyerukan kepada semua rakyat Malaysia dan Indonesia menghentikan segala bentuk provokasi dan permusuhan antara Malaysia dan Indonesia karena nyata kita adalah serumpun dan bersaudara.

Peristiwa kerusuhan yang terjadi saat pertandingan sepak bola antara Indonesia dan Malaysia pada 5 September 2019 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) bukanlah pertama kali, malah beruntun semenjak sekitar 10 tahun yang lalu. Berawal dari provokasi sekelompok massa melakukan demonstrasi di depan Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta dan menyerukan slogan anti Malaysia. Sejak saat itu, ancaman provokasi dan kerusuhan pasti terjadi setiap kali pertandingan olah raga antara Malaysia-Indonesia terutamanya pertandingan sepak bola dan kami (LIRA-AGRA) melihat perkembangan ini menjadi sesuatu yang tidak sehat.

LIRA-AGRA mendesak pihak pemerintahan kedua negara untuk duduk satu meja dan bermusyawarah membahas mengenai solusi terbaik agar peristiwa seperti ini tidak terjadi kembali. Permohonan maaf yang disampaikan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia saudara Imam Nahrawi waktu pertemuan empat mata bersama Menteri Belia dan Sukan Malaysia, saudara Syed Saddiq Syed Abdul Rahman atas peristiwa ini adalah awalan yang baik dan kami berharap lebih ditingkatkan lagi dilakukan pemimpin kedua negara untuk menyatukan kembali keluarga besar Nusantara Indonesia-Malaysia.

Berikut ini 5 seruan sikap bersama hasil kesepahaman LIRA-AGRA :

  1. Mengajak seluruh pendukung INDONESIA-MALAYSIA untuk melakukan langkah konkrit mewujudkan perdamaian antara pendukung kedua tim dengan semangat untuk memperbaiki diri demi kemajuan sepak bola kedua negara.
  2. Menghentikan segala bentuk provokasi terhadap tim lawan, menjaga nilai-nilai kekeluargaan, menjaga nama naik negara INDONESIA-MALAYSIA dan mempromosikan perdamaian dengan pendukung lawan saat berada didalam dan luar stadion atau pun di media sosial.
  3. Tidak menyebarkan sikap kebencian dalam bentuk ucapan, tulisan ataupun ilustrasi, menyebarkan berita palsu/hoax serta mendukung usaha untuk mengakhiri sengketa dan kekerasan dalam setiap pertandingan/kegiatan yang melibatkan kedua negara.
  4. Bersikap terbuka dan menjunjung tinggi semangat kebersamaan dalam mendukung tim masing-masing, selanjutnya tidak mencampur-adukkan sentimen politik dan mendukung keras usaha anti rasis dalam semua pertandingan.
  5. Membuka lembaran baru dan terus mempererat hubungan INDONESIA-MALAYSIA dalam agenda penyatuan bangsa Nusantara.

Sejarah membuktikan bahwa kita adalah serumpun yang kaya dengan budaya dan santun dalam peradaban bangsa Nusantara. Tidak perlu kita membuktikan siapa lebih hebat atau asal usul segala perkara tapi perlu kita melihat kesamaan dan kerjasama yang menyatukan kita dalam peradaban Nusantara seperti telah dibuktikan dengan unggulnya kerajaan Sriwijaya, Langkasuka, Majapahit, Melaka, Demak, Nanggroe Acheh Darussalam dan sebagainya. Kita perlu mengembalikan era kegemilangan Nusantara sebagai pusat peradaban yang dihormati bangsa lain dengan mulai bersatu dan menghindari segala bentuk perpecahan.

LIRA-AGRA telah bersepakat menjadi jembatan kerjasama dan kesepahaman ini dan akan terus menjalin hubungan untuk mengukuhkan budaya dan bangsa Nusantara. Segala isu terkait pembangunan ekonomi dan perusahaan serantau dalam konteks ‘MALINDO’ akan menjadi tujuan utama usaha Bersama kami bagi membantu IKS dan industri mikro untuk melebarkan pasar yang lebih luas, selain agenda mewujudkan Sekolah Kepimpinan Nusantara untuk membina tekad bersama pemimpin masa depan Nusantara dan seterusnya meletakkan jaringan KESATUAN NUSANTARA ini sebagai penunjang rencana kerjasama Global dan ASEAN.

Kami percaya dengan permohonan maaf tulus ikhlas dari pihak Indonesia kepada Malaysia baru-baru ini atas insiden di SUGBK akan menjadi titik tolak dan momentum sebagai dimensi baru dalam hubungan pendukung kedua negara. Kami percaya bangsa Nusantara itu berjiwa besar dengan pendekatan “buang yang keruh, ambil yang jernih” dan melupakan sengketa yang memecah belahkan kita selama ini serta memastikan pertandingan kedua yang akan diselenggarakan di Melaysia nantinya berjalan dengan lancar, aman dan damai.

Hubungan kedua negara adalah ibarat jari dan kuku yang tidak perlu kita pisah dan bedakan. Oleh sebab itu, kami meluncurkan hastag #kitasaudara serta menyerukan semua rakyat INDONESIA-MALAYSIA mengikuti seruan ini dan mempertebal kesamaan antara kita dalam setiap tulisan, gambar atau rencana yang dipublikasikan.