Kasatpol PP ; Terimkasih Komisi A, Mohon Maaf Warga Surabaya

RAJAWARTA : Peristiwa ‘pemukulan’ yang dilakukan oknum Satpol PP Kota Surabaya terhadap sekuriti di kawasan Surabaya Timur memantik Komisi A DPRD Yos Sudarso, bersikap. Sikapnya adalah memanggil Kasatpol PP Surabaya Eddi Christiyanto untuk dikoreksi keterangannya.

Dalam sidang yang berlangsung sekitar jam 3.30 tersebut, Khrisna Ayu Pertiwi mengatakan, peristiwa dugaan pemukulan oknum Satpol PP berinisial W terhadap Sekuriti merupakan tindakan penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oknum.

“Saya kira ini (dugaan pemukulan) tidak boleh terjadi dengan alasan apapun,” tegas politisi Partai Golkar itu, saya membuka rapat di Komisi A DPRD Yos Sudarso (25/8/2021).

Setelah membuka rapat Ayu mempersilahkann Eddi Christiyanto untuk menyampaikan pendapatnya terkait ulah anak buahnya yang telah mencoreng nama baik, Satpol PP dan Pemerintah Kota Surabaya (PEMKOS).

Diawali dengan ucapan Bismillah, Edi mengucapkan terimakasih kepada Ketua dan seluruh anggota Komisi A atas perhatiannya terhadap peristiwa dugaan pemukulan terhadap sekuriti yang dilakukan anak buahnya.

Kurang lebih 10 Menit Eddi menyampaikan pendapatnya di forum. Salah satu diantaranya Eddi mengaku kecewa terhadap ulah anak buahnya yang tidak mengindahkan instruksinya.

“Pertama saya berterimasih kepada teman-teman Komisi A yang perhatian terhadap Satpol PP, ini saya apresiasi. Kedua, saya kecewa terhadap anak buah yang tidak mengindahkan instruksi saya untuk mengawasi Perda,” ujarnya.

Yang terakhir Eddi menegaskan, dirinya bertanggungjawab terhadap peristiwa yang dilakukan oleh anak buahnya. “Tapi kami atas nama institusi Satpol PP, bagaimanapun juga saya bertanggungjawab terhadap anak buah saya, dan saya juga mohon maaf kepada seluruh warga Surabaya karena ada staf kami yang belum bisa menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya,” pungkas ini.

Sebelumnya diberitakan, Korban berkisah bahwa sebelum peristiwa pemukulan, oknum Satpol PP menggelar ‘pesta’ miras di sebuah cafe. Ironisnya, ‘pesta’ miras itu dihadiri Pieter Ftans Rumasep salah satu pimpinan di Satpol PP.

Akibat dari ‘pesta’ miras tersebut, oknum Satpol PP berinisial W yang diduga mabuk tanpa alasan yang jelas memukul sekuriti berinisial M. “Saya hanya memngingatkan, tiba-tiba Pak W marah dan memukul saya. Ya saya lawan,” kisah M kepada rajawarta kemarin.

M menambahkan, saat terjadi peristiwa pemukulan Pieter lebih dulu meninggalkan lokasi. “Waktu pemukulan Pak Pieter tidak ada. Karena Pak Pieter pulang duluan,” pungkas M.