Jelang Piala Dunia U 20, Pemkot Surabaya Siapkan Akses Jalan dan Benahi GBT

DCIM100MEDIADJI_0064.JPG

RAJAWARTA : Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya membangun akses jalan menuju Gelora Bung Tomo (GBT), sekaligus melakukan pembenahan sarana-prasarananya, menjelang penyelenggaraan Piala Dunia U 20 Tahun 2021.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, Eri Cahyadi, Rabu, (30/10/2019) mengatakan, bahwa untuk menggelar pertandingan internasional, salah rekomendasi dari PSSI dan FIFA adalah harus tersedia akses jalan. Saat ini, tiga akses jalan menuju GBT yang dipersiapkan, meliputi, akses dari Gendong, kemudian Pakal, Benowo serta fly over yang mengarah ke Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB) hingga ke GBT

“Jalan dari Fly over Teluk Lamong, masuk ke JLLB menuju Gelora Bung Tomo harus melewati beberapa persil yang harus dibebaskan,” terang Eri kepada para wartawan di ruang kerjanya.

Eri mengatakan, akses dari Gendong sampai jalan tol sudah dilebarkan, namun kemudian menyempit setelah GBT. Untuk memperlebar akses jalan di kawasan itu, pemerintah kota telah membebaskan lahan, sedangkan pelaksanaan pekerjaan pelebaran akan dilakukan di tahun 2020.

“Posisinya nanti, mulai tol sampai rel kereta sudah dibebaskan semua,” ungkapnya.

Sementara, untuk renovasi GBT, Eri menyebut di tahun 2019 ini perbaikan yang dilakukan meliputi scoring board, penambahan lampu dari 800 watt menjadi 1.200 watt, serta perbaikan sisi depan stadion.

“Kita cat semua. Kemudian, dibetulkan screen yang copot, pavingnya di tata, pintu masuknya. Setiap sisi ada perbaikan,” jelasnya.

Di tahun 2020, rencananya pemerintah kota akan melakukan perbaikan single seat di semua sisi, pembenahan ruang pers dan offficial. Dengan pembenahan ini, nantinya ada jalur khusus yang tak bersinggungan penonton.

Eri menyebut, setiap sisi pintu masuk Gelora Bung Tomo akan dibuatkan toilet, mushola, serta penerangan. Setiap tempat duduk penonton akan diberi lampu, sehingga mereka bisa menyaksikan pertandingan dengan nyaman.

“Perbaikan juga dilakukan di ruang ganti, ruang pemain disediakan jacusi, kemudian ada sauna. Ruang ganti dan locker berstandar internasional, termasuk kamar mandi, toilet dan urinoirnya,” paparnya

Kepala Bappeko Surabaya ini menambahkan, untuk perbaikan lampu, jika sebelumnya mengunakan daya listrik sebesar 1.400 watt, dirubah menjadi 2.400 watt di tahun depan. Mengenai rumput, pembenahan yang dilakukan, baik rumput alami untuk lapangan, maupun rumput sintetis untuk kegiatan warming up harus mengacu pada standar FIFA.

“Di belakang gawang, kita kasih sintetis untuk warming up. Kita sudah melakukan koordinasi untuk kebutuhan-kebutuhan lainnya,” tandasnya

Di sekitar Stadion GBT juga akan dibangun lapangan pendukung. Dari lima lapangan pendukung yang dipersyaratkan, dua diantaranya rencanannya akan dibangun oleh Pemerintah Kota Surabaya di kawasan GBT.

“Kalau tempat sudah siap, tapi kita lagi melakukan pengukuran dengan Dinas Pengelolaan  Tanah dan Bangunan. Saya belum mendapatkan informasi, nantinya dibangun satu atau dua lapangan di situ, karena ada ukuran standarnya,” tegas Eri

Dalam pembangunan lapangan pendukung di kawasan GBT, selain dilakukan pengurukan, juga pemenuhan kelengkapan lainnya, mulai penyiapan rumputnya, pemasangan lampu, locker dan toilet kemudian tribun. (*)