Ini Pesan Rektor UNAIR untuk Mahasiswa Bidikmisi 2019

RAJAWARTA : Bertempat di Aula Garuda Mukti Kampus C Universitas Airlangga (Unair) diselenggarakan acara penyambutan Mahasiswa Baru Calon Penerima Bidikmisi Jalur SNMPTN dan SBMPTN tahun 2019 (15/7/2019). Ratusan mahasiswa baru calon penerima bidikmisi bersama orang tua terlihat antusias mengikuti acara tersebut.

Di hadapan orang tua dan ratusan mahasiswa baru Calon penerima bidikmisi jalur SNMPTN yang jumlahnya 384 mahasiswa dan jalur SBMPTN yang berjumlah 379 Rektor Universitas Airlangga, Prof. Dr. Mohammad Nasih, SE., M.T., Ak., CMA. memberikan banyak nasehat dan pesan.

Beberapa nasehatnya antara lain :

1. Prestasi menjadi seorang pemimpin, menjadi orang yang menonjol butuh perjuangan yang sangat luar biasa. Keterbatasan akan mendorong kita semua untuk berjuang lebih keras lagi.

2. Sudah banyak kisah sukses mahasiswa penerima bidikmisi di Universitas Airlangga. Mahasiswa penerima bidikmisi memperoleh bantuan pendidikan sebesar Rp. 650.000 per bulan.

3. Dengan bantuan dana Rp. 650.000 per bulan sudah dirasa cukup untuk hidup di Surabaya, asalkan tidak neko-neko.

4. Ada beberapa case, bantuan pendidikan Rp Rp. 650.000 tidak digunakan mahasiswa langsung. Tentu hal ini akan sangat berbahaya untuk keberlangsungan hidup mahasiswa selama kuliah.

5. Kami mohon kerjasamanya dari orang tua. Insyaallah putra putri Bapak/Ibu akan dididik sewajarnya, tanpa diskriminasi. UNAIR akan menyediakan pendidikan yang layak untuk mereka dengan seoptimal mungkin.

6. Ada beberapa hal yang saya sampaikan. Pertama, terkait dengan satu tahun evaluasi. Semua mahasiswa akan dievaluasi pada tahun pertama. Mahasiswa harus mencapai minimal IP 1 pada tahun pertama. Apabila tidak sampai satu, mohon maaf, pak direktur akan mencabut status kemahasiswaanya.

7. Kondisi keluarga diperbaiki agar tidak menggangu mahasiswa penerima bidikmisi. Sholat diperbanyak, puasa diperbanyak, tirakat diperbanyak.

8. Kedua, kemampuan bahasa inggris. Kawan-kawan bidikmisi akan membantu mensupport mahasiswa bidikmisi untuk meningkatkan kemampuan bahasa inggris.

9. UNAIR memiliki program outbound ke luar negeri. Diantaranya  outbound ke Singapura, Thailand, Jepang, Prancis, dan lain-lain.

10. “Ada waktunya tanduran ada waktunya memanen.”Ada waktunya tanduran kita akan berbuah. Yang akan memanen bukan hanya kami, tapi bapak ibu juga.

11. Catatan yang lain. Kuliah di UNAIR di dua tahun pertama, harus sudah lulus 40 sks dengan IP minimal dua.

 12. Istimewanya, bidikmisi ini beasiswanya hanya 4 tahun. Bagi putra-putrinya yang bisa lulus 3,5 tahun, UNAIR menyediakan program fast track bisa lanjut S2 langsung. Kalau lebih dari 2 tahun, harus bayar, SPP dan biaya hidup selama kuliah.

13. Kami juga tidak mungkin memberikan diskriminasi atau perbedaan perlakuan bagi mereka yang ada di fakultas tertentu, dalan tanda kutip “agak mahal”. Sosial sama eksak sama.

14. Mohon dukungan serta support dari bapak ibu terkait kelancaran pendidikan bapak/ibu sekalian.