Ini Pengertian Halal Bihalal Versi Gubernur Jawa Timur

RAJAWARTA : Di hari pertama masuk kerja Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (KIP) didampingi Wakilnya Emil Dardak langsung memantau seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov Jawa Timur yang tidak masuk kerja tanpa alasan.

Untuk hal ini Pemerintah Jatim telah mengingatkan di masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) telah diingatkan untuk melakukan monitoring.

Hasil monitoring tersebut disampaikan KIP di acara halal bihalal di lingkungan Pemprov Jatim. Menurut KIP, kehadiran ASN Pemprov Jatim merupakan cikal bakal untuk menciptakan kedisiplinan dan kinerja yang baik. Harapannya, semua termotivasi untuk bisa meningkatkan seluruh dedikasi yang bisa dibhaktikan untuk masyarakat Jatim.

Dia mengatakan, halal bihalal ini bertujuan untuk membangun sinergitas dengan saling menyalurkan energy positif dari seluruh pihak. “Kami bersalam, itu artinya ada energi yang mengalir. Kami saling bertatap muka, saling memberi senyum. Itu energi yang luar biasa,” katanya.

Di hadapan para ASN, Khofifah menyampaikan ada beberapa pekerjaan rumah yang perlu dibangun secara transedental. “Seperti korban penyalahgunaan narkoba, AIDS, HIV di Jatim. PR-PR ini kan bukan hal yang sederhana. Bagaimana kita bersama-sama berseiring. Teman-teman relawan narkoba bergerak, polisi bergerak, konselor bergerak, kami juga bergerak,” paparnya. (sbr/ril/is)