Ini Pandangan Rohman Hakim Terkait Masuknya Nama Warsito di Bursa Pilwali

RAJAWARTA : Meski Pemilihan Walikota (Pilwali) 2020 masih satu tahun lagi, namun masuknya nama Warsito or Cak War ke list Bursa Pilwali Surabaya sudah didengar ke berbagai kalangan, tidak terkecuali Rohman Hakim SH, MH, S.sos Ketua Umum Lawyer And Legal.

Ditemui di Kantornya di Jalan Arjuno Ruko Anjasmoro 56 Rohman menyambut baik kabar yang menyebutkan Warsito akan maju Pilwali Surabaya. “Iya saya sudah dengar beliau kabarnya mau maju Pilwali,” cetusnya (19/8/2019).

Bahkan Rohman mengapresiasi rencana majunya Warsito ke panggung Pilwali Surabaya. “Semangat untuk maju Pilwali Surabaya sangat baik, namun untuk saat ini perlu dilihat secara fiar dan objektif tentang pencalonan tersebut,” ucapnya.

Oleh karena itu Rohman, berharap visi dan misinya untuk maju Pilwali harus lebih dulu dijelaskan kepada masyarakat Surabaya. Jangan sampai masyarakat tidak tahu misi dan visinya. “Apakah dia maju visi dan misinya membawa kemaslahatan bagi masyarakat Surabaya tapi jika tidak maka masyarakat bisa melihat track recordnya. Jangan sampai masyarakat membeli kucing dalam karung,” jelasnya.

Bagi Rohman tidak mempermasalah latar belakang Warsito yang dikenal sebagai pengusaha sekaligus politisi. “Apapun latar belakang Warsito inklusif sah-sah saja, hanya Cak Warsito ini kalau dipolling di masyarakat hanya masyarakat tertentu yang tahu track recordnya beliaunya termasuk kandidat-kandidat yang lain,” tukasnya.

Berdasarkan mengamatannya, Cak Rohman menilai popularitas Cak War masih perlu dipoles agar namanya bisa bahkan ketokohannya bisa dikenal warga Surabaya. Oleh karena itu Rohman meminta Cak War segera mensosialisasikan visi dan misinya ke masyarakat.

“Beliaunya harus segera memberikan semacam visi dan misi yang kongkrit kepada masyarakat. Ee… iniloh visi saya membenahi kota Surabaya ke depan yang saat ini banyak hambatan-hambatan persoalan yang belum tuntas diperiodenya Bu Risma,” tukasnya.

Rohman menyambut baik salah satu keinginan Cak War yang akan menjadikan Surabaya menjadi Kota Religi. “Religitas sebuah kota ini bagus. Tapi harus ada penyeimbang yang lain, jangan sampai religi ini pada inklusifisme karena lebih dekat ke arah sana maka harus ada batasan-batasan religi yang kemana. Memang santun, beriman, beradap itu bagus,” tambahnya.

FOTO : Rohman Hakim (kiri) dan Efendi (kanan) Owner BeritaLima