Surabaya – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya melanjutkan agenda audiensi dengan partai politik peserta Pemilu 2024. Pada Selasa (7/10/2025), giliran Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kota Surabaya yang menerima kunjungan jajaran KPU di kantor partai yang berlokasi di kawasan Surabaya Tengah.
Ketua KPU Surabaya, Suprayitno atau yang akrab disapa Nano, menjelaskan bahwa audiensi ini merupakan bagian dari program kerja kelembagaan yang bertujuan memperkuat komunikasi lintas partai serta membangun iklim politik yang terbuka dan konstruktif menjelang tahapan Pemilu berikutnya.
“Kegiatan ini menjadi sarana untuk menyerap aspirasi sekaligus mempererat hubungan antara KPU dengan peserta pemilu. Termasuk membicarakan isu-isu strategis seperti potensi perubahan daerah pemilihan (dapil),” ujar Nano.
Meski demikian, ia menegaskan bahwa diskusi soal dapil masih bersifat penjajakan awal. Tahapan resmi, menurutnya, belum dimulai.
“Nanti akan ada tahapan resmi untuk pembahasan dapil. Saat itu kami akan melakukan sosialisasi lebih komprehensif kepada publik,” imbuhnya.
Dari pihak PDIP, audiensi disambut baik. Wakil Sekretaris DPC PDIP Surabaya, Anas Karno, mengapresiasi inisiatif KPU untuk menjalin komunikasi langsung dengan partai politik. Ia berharap kegiatan serupa dapat dilaksanakan secara rutin.
“Ini bentuk keterbukaan yang patut diapresiasi. Idealnya, pertemuan seperti ini dilakukan secara berkala, misalnya setiap enam bulan, agar informasi kepemiluan bisa terus diperbarui dan dikawal bersama,” kata Anas.
Dalam dialog tersebut, PDIP turut menyampaikan aspirasi terkait kemungkinan penambahan jumlah kursi DPRD Surabaya. Hal ini didasarkan pada data terbaru dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) serta Badan Pusat Statistik (BPS), yang mencatat jumlah penduduk Surabaya telah melampaui angka tiga juta jiwa.
“Jika jumlah penduduk sudah melewati tiga juta, semestinya ada penyesuaian jumlah kursi legislatif agar representasi rakyat tetap proporsional,” tambahnya.
Menanggapi hal itu, KPU Surabaya menyatakan siap menampung dan meneruskan usulan tersebut ke tingkat yang lebih tinggi.
“Kami terbuka terhadap berbagai pandangan, baik dari partai politik maupun kalangan akademik. Semua masukan akan kami kaji dan pertimbangkan dalam proses pengambilan kebijakan,” tutup Nano.













