UMUM  

Mediasi Buruh dan PT Gorom Kencana Belum Berbuah Solusi

RAJAWARTA ; Untuk menyelesaikan polemik antara PT Gorom Kencana dan 99 buruh yang tidak dipekerjakan lagi, Komisi D DPRD Yos Sudarso menggelar rapat dengan para pihak terkait.

Beberapa pihak terkait yang hadir dalam rapat offline dan online tersebut, dihadiri Pimpinan Komisi D dan anggota, Winarno Pimpinan PT Gorom Kencana, Perwakilan Buruh dan Disnaker yang diwakili Etik Soelistiyowarni.

Rapat media yang dipimpin Khusnul Khotimah, Ketua Komisi D DPRD Yos Sudarso ini, diharapkan berbuah manis. Namun, karena belum menuai titik temu, antara PT Gorom dan 99 buruh, akhirnya pelemik tersebut akan dilanjut ke pertemuan berikutnya, yang rencananya akan difasilitasi Dinas Tenaga Kerja Kota Surabaya.

Khusnul Khotimah, Katua Komisi D Yos Sudarso, dalam rapat tersebut, menyampaikan tiga pertanyaan kepada Winarto Pimpinan PT Gorom. Berikut pertanyaan Khusnul Khotimah yang dijawab Pimpinan PT Gorom Kencana.

Usai rapat mediasi, Khusnul Khotimah kepada rajawarta mengaku, banyak mendapat keterangan, baik dari pihak buruh, Disnaker, dan PT Gorom Kencana. Atas dasar tersebut, politisi PDI Perjuangan itu berharap, minggu depan, pihak PT Gorom mau menemui buruh yang dipantau Disnaker. Dia pun berharap dalam pertemuan itu, polemik buruh dan PT Gorom mencapai kesepakatan.

Sementara Andi Peci, yang hadir secara virtual dalam rapat mediasi, menjelaskan panjang lebar terkait polemik yang terjadi di PT Gorom Kencana. Menurutnya, polemik ini sebenarnya tidak menjadi rumit, kalau tidak ada intervensi dari pihak lain. Akibat ada intervensi dari pihak lain, polemik ini jadi berlarut-larut hingga saat ini.

Bahkan dalam kesempatan itu Andi juga mengungkapkan bahwa, PT Gorom Kencana bukanlah perusahaan UMKM yang dinilainya tidak bisa menggaji karyawannya dengan standart UMR Kota Surabaya.

Menurutnya, PT Gorom Kencana merupakan Perusahaan bertaraf Internasional. Terbukti perusahaan itu tergabung ke dalam organisasi eksportir Internasional. Menariknya ungkap Andi, perusahaan itu tidak pernah memenuhi hak normatif buruh, misalnya BPJS.

Diakhir pernyataannya, dia dan kawan-kawan buruh berencana akan menggelar unjukrasa ke Jakarta, tapatnya di depan Istana Presiden. Harapannya hanya satu yakni Hak buruh terpenuhi. Silahkan simak video di bawah ini ;