METRO  

275 Pelaku Usaha Ekonimi Kreatif Meriahkan Mlaku-Mlaku Nang Tunjungan

RAJAWARTA : Warga Kota Surabaya Tumplek-blek di Jalan Tunjungan Surabaya. Keramaian itu sudah terasa sejak siang hingga malam ini. Sebab, di jalan bersejarah ini Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali menggelar acara Mlaku-Mlaku Nang Tunjungan, Minggu (1/12/2019).

Mlaku-mlaku Nang Tunjungan kali ini menjadi ajang pemberian penghargaan bagi Kampung Pendidikan Kampung’e Arek Suroboyo (KPKAS) 2019. Selain itu, ada pula penghargaan bagi Pahlawan Ekonomi (PE) dan Pejuang Muda (PM). Masing-masing penghargaan ini terbagi menjadi berbagai kategori, sehingga penghargaan yang diberikan sangat banyak.

Dalam kesempatan itu, Humas Pahlawan Ekonomi, Agus Wahyudi menjelaskan, ada 275 pelaku usaha kreatif yang memeriahkan acara ini. Mereka berasal dari 31 kecamatan di Surabaya. Dari ke-275 pelaku usaha itu, 110 produk non food, 165 produk food. Menurutnya, pelaku usaha kreatif yang terpilih ikut event ini telah melalui proses seleksi ketat. “Tahun ini, Awarding Pahlawan Ekonomi dan Pejuang Muda Surabaya dipilih sembilan pemenang dari tiga cluster, yakni Creative Industry, Home Industry, dan Culinary Business,” kata Agus Wahyudi.

Biar Nggak Gagal Paham, BACA JUGA : Mlaku-Mlaku Nang Tunjungan Jadi Ajang Penghargaan

Ia juga menjelaskan bahwa target transaksi dalam pesta Awarding Pahlawan Ekonimi dan Pejuang Muda 2019 itu sebesar Rp 2 miliar. Jumlah ini lebih besar dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp 1,5 miliar. “Target tersebut optimistis dapat dicapai, mengingat animo pengunjung event bergengsi ini, dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan,” kata dia.

Agus Wahyudi juga merinci pada tahun 2017, jumah pengunjung awarding mencapai 120 ribu. Tahun 2018, jumlah pengunjung naik sebanyak 150 ribu. Tahun ini, jumlah pengunjung diperkirakan bisa tembus 250 ribu. “Saya keliling pengunjungnya sangat ramai, kami prediksi akan tembus 250 ribu,” tegasnya.

Di samping itu, ia juga menambahkan, dari 275 pelaku usaha yang ikut acara ini semuanya telah berproduksi setiap hari. Mereka menjual produk secara online melalui media sosial (Facebook dan Instagram) dan marketplace (Tokopedia, Bukalapak, Shopee). “Sedang penjualan offline dilakukan melalui keikutsertaan mereka di event pameran, expo, bazar, road show, dan lain sebagainya,” katanya.

Saat ini, lanjut dia, ada tiga cluster besar yang penjulannya mengalami peningkatan signifikan pada tahun 2019. Pertama, Cluster 45 pelaku usaha meraup omzet meraup Rp 1,1 miliar. Jumlah ini mengalami peningkatan pada tahun sebelumnya, yakni Rp 1 miliar (tahun 2018) dan Rp 944 juta (tahun 2017).

“Kedua, Cluster 104 pelaku usaha meraup omzet Rp 1,9 miliar. Di cluster ini juga mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, yakni Rp 1,7 miliar (tahun 2018) dan Rp 1,6 miliar (tahun 2017). Ketiga, Cluster 234 pelaku usaha meraup omzet Rp 3,4 miliar. Seblumnya meraup omzet Rp 2,7 miliar (tahun 2018) dan Rp 2,2 miliar (tahun 2017),” pungkasnya. (*)